Official Website Organisasi Perempuan Muslim Ahmadiyah

Hadiri Diskusi, LI Bandung Kuatkan Konsolidasi Toleransi

Bandung – Lajnah Imaillah (LI) Bandung kembali menghadiri diskusi terfokus dan konsolidasi Pemuka Agama untuk Toleransi dan Keberagaman (PAGUNEMAN), pada Jumat (27/1). Acara ini bertempat di Gedung Serbaguna Vihara Vipassena Graha Jln. Kolonel Masturi 69 Lembang.

Peserta diskusi tidak hanya dihadiri oleh LI saja, tetapi hadir juga peserta dari mahasiswa dan organisasi lintas iman di Bandung Raya seperti MLKI Jawa Barat, Fatimiyyah IJABI, Masyarakat Baha’i Bandung, PGIW Jawa Barat, PERUATI Priangan, GKI Maulana Yusuf, RSCJ – Katolik, MAKIN Bandung, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, FLADS.

Kegiatan PAGUNEMAN jilid kedua ini, dilatar belakangi dengan adanya gerakan keberagaman di Bandung yang masih dihadapkan pada berbagai persoalan. Khususnya terkait dengan kebebasan beragama berkeyakinan.

Media mengabarkan pada 7 Desember 2022, terjadi peristiwa ledakan bom bunuh diri di Kantor Kepolisian Sektor Astanaanyar. Beberapa bulan sebelumnya, pada tanggal 28 Agustus 2022 Yana Mulyana selaku Wali Kota Bandung menghadiri kegiatan peresmian Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di Bandung.

Masih ada beberapa peristiwa terkait persoalan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Bandung seperti GKP Dayeuh Kolot, HKI Bandung Selatan, dan HKBP Betania Rancaekek. Hal ini memberi gambaran bahwa di Bandung Raya, situasi pandemi tidak menyurutkan aksi intoleransi dan pelanggaran kebebasan beragama berkeyakinan, bahkan aksi ekstremisme kekerasan.

Riak-riak politik identitas juga kembali menggelombang menjelang Pilkada di Bandung dan Jawa Barat serta Pemilu tahun 2024. Hal ini juga menjadi fokus diskusi PAGUNEMAN, dengan melihat tren partisipasi orang muda dalam ragam sektor.

Pada jilid kedua ini, diskusi terfokus PAGUNEMAN mengajak para tokoh agama untuk merumuskan kembali strategi dialog lintas agama dan advokasi kebebasan beragama berkeyakinan yang responsif serta kontekstual bagi situasi mutakhir di Bandung Raya, Jawa Barat.

Topik yang dibahas mengenai; Situasi Pasca-Pandemi bagi Gerakan Keberagaman, Politik Identitas Menjelang Pilkada dan Pemilu 2024, Serta Partisipasi Orang Muda dalam Dialog Lintas Iman dan Advokasi Kebebasan Beragama Berkeyakinan.

Peserta PAGUNEMAN secara acak dibagi kedalam 3 kelompok untuk membahas ketiga topik tersebut. Lajnah Imaillah Bandung masuk kedalam kelompok 2 bersama dengan Dr. H. Nurrohman Syarif, MA. (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Ir. Engkus Ruswana (MLKI Pusat), Pdt. Herman (GKI Kebon Jati), beserta komunitas anak muda lainnya yang tergabung dalam JAKATARUB. Topik yang dibahas adalah ‘Politik Identitas’.

Diskusi serupa ini diharapkan menjadi pemantik gagasan di tengah masyarakat, akan pentingnya menjadi kritis dengan situasi terkini. Iklim politik mulai mendekat dan sangat mungkin menjadi ‘kendaraan’ pihak intoleran untuk melakukan tindak kekerasan atas nama agama kepada keyakinan yang berbeda.

Konsolidasi berbagai pihak adalah kunci, selain memahami peta masalah intoleransi. Pemuka agama pun menjadi salah satu subjek yang akan sangat membantu menyemaikan benih perdamaian dan advokasi yang responsif dan kontekstual.

Kontributor: Liana S. Syam
Share :
Tags :

LI Indonesia Update