“Ketulusan pengkhidmatan harus terlihat dari wajah dan gestur tubuh kita yang akan sampai ke hati para tamu, sehingga mereka ikut merasa bahagia dan diterima.” (Ami Rahmatunnisa – Sekretaris Zhiafat PPLI)
Salah satu ciri kesempurnaan iman seseorang akan terlihat ketika ia memuliakan tamunya. Sebagaimana Yang Mulia Rasulullah saw bersabda “Siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari Muslim)
Hal tersebut adalah salah satu fokus dari bidang zhiafat, sebagai garda terdepan dalam hal pengkhidmatan tamu. Tak ketinggalan pada perhelatan Jalsah Salanah Nasional awal Januari lalu,
Bidang Zhiafat menjalankan amanah dengan sangat bahagia ketika menjamu tamu-tamu VIP kaum ibu. Sekitar 35 orang tamu, baik dari internal maupun eksternal, turut merasakan ketulusan tim zhiafat PPLI dalam menyajikan hidangan.
Di antara hidangan yang tersaji, ada hal lain yang terekam dan penting diperhatikan ketika menjamu atau mengkhidmati tamu, yaitu:
- Higienitas
- Platting (penyajian makanan)
- Ketepatan waktu penyajian
- Rasa
- Keramah -tamahan dalam penerimaan tamu
- Penataan dan kebersihan ruangan tamu
- Ketersediaan kamar mandi dan ruang istirahat meskipun tamu tidak menginap
Sebuah khazanah ilmu dalam tulisan M. Ali Hasan menyampaikan bahwa dalam melayani tamu, yang amat penting adalah keramah-tamahan dan keterbukaan. Selain itu, menyoal higienitas juga tak kalah penting. Nabi Muhammad saw menekankan pentingnya higienitas dengan beberapa sabda:
- kebersihan adalah sebagian dari iman
- Bersuci adalah kunci (diterimanya) doa
- ketika kamu mengunjungi saudaramu rapikan pakaianmu dan mulutmu karena Allah tidak menyukai kotoran dan ketidakrapihan.
Kaitannya dengan menjamu tamu, kebersihan dan higienitas dalam jamuan mencerminkan mutu keimanan penjamu (tuan rumah), di samping menjadi ciri ketakwaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta bukti cinta kepada sesama manusia tanpa membeda-bedakan.
Ibu Sekretaris Zhiafat PPLI menegaskan, “Sangat penting memperhatikan segala aspek ketika mengkhidmati tamu, karena hal tersebut menunjukan ketulusan hati. Kecintaan dalam mengkhidmati tamu adalah amanah dan tugas dari Zhiafat serta seorang muslim. Ketulusan hanya akan muncul dengan cinta, dan rasa cinta jugalah yang selalu membuat urusan pengkhidmatan atau menjamu tamu berjalan dengan baik.”
Sebagai Ahmadi, sebagai Lajnah Imaillah dan juga sebagai seorang muslim, urusan menjamu tamu harus menjadi salah satu ciri ketakwaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Meskipun tidak boleh berlebihan dan riya’, namun jangan pula ada keterpaksaan dalam menjamu tamu.
Bahagia menyambut tamu, tanda iman bermutu.
Sekretaris Zhiafat PPLI