Garut – Dalam rangka turut menyukseskan Agenda Syuro, Lajnah Wilayah Garut dan sekitarnya menyelenggarakan acara Hari Literasi dan Lomba Pojok Baca Daerah pada Minggu (2/4). Kegiatan ini dilaksanakan oleh semua cabang di wilayah jabar 06 secara hybrid.
Mengusung tema ”Melalui Literasi, Tingkatkan Kualitas Diri” Pengurus Daerah memandu acara Hari Literasi melalui zoom meeting. Sementara itu, anggota LI, Mubayyiah Baru, Nasirat, Banath dan Abna berkumpul di cabang masing-masing. Beberapa juga mengikuti acara ini dari rumah.
Ketua Daerah membuka sesi dengan menyampaikan pesan tentang pentingnya menumbuhkan semangat literasi sebagai salah satu amanat Agenda Syuro. Beliau juga menghimbau para pengurus untuk memfasilitasi anggota agar dapat membaca khazanah-khazanah ilmu dengan mendirikan Pojok Baca dan Perpustakaan.
Sesi selanjutnya, acara diserahkan ke Pengurus Cabang masing-masing. Ketua LI dan Sekretaris Isyaat memandu dan mengkoordinir pelaksanaan acara yaitu membaca buku “Apa Perbedaan Ahmadi dengan Ghair Ahmadi”. Buku tersebut merupakan pidato Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as pada Jalsah Salanah tanggal Desember 1905 di Qadian.
Pembacaan buku dilakukan selama 30 menit. Selanjutnya para anggota yang hadir diminta untuk membuat rangkuman dan menjadikannya kutipan untuk ditempel di Mading atau Pohon Literasi di Pojok Baca Cabang.
Adapun pelaksanaan Lomba Pojok Baca sudah dimulai sejak awal Maret 2023. Pada lomba ini, cabang diberi kesempatan untuk berkreasi membuat Pojok Baca dilengkapi dengan Daftar Inventaris Buku, kode klasifikasi buku sesuai standar dari PPLI dan juga membuat buku kunjungan.
Hasilnya, sangat luar biasa. Cabang-cabang berhasil berkreasi membuat Pojok Baca meskipun sederhana. Bahkan ada Cabang yang berkreasi memanfaatkan kardus bekas untuk membuat rak buku dan menggunakan kertas koran untuk ornamen-ornamennya. Beragam tema pun muncul dari Pojok Baca tersebut.
Hadir mengikuti kegiatan ini sebanyak 197 orang LI, 3 orang MB LI dan Banath, 39 orang NAI, 22 orang Banath, 15 orang Abna. Yang membahagiakan, turut hadir juga simpatisan sebanyak 4 orang. Total kehadiran 279 orang dengan jumlah rangkuman 166.
Meskipun buku setebal 42 halaman tidak dapat terbaca seluruhnya dalam waktu 30 menit, tetapi para anggota mendapatkan pemahaman baru maupun penguatan pemahaman mengenai bahaya akidah masih hidupnya Nabi Isa as di langit dengan tubuh kasarnya.
Selain mendapat pemahaman bahwa keyakinan tersebut dapat menghancurkan Islam, anggota juga diharapkan lebih memahami tujuan didirikannya Jemaat dan diutusnya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as di akhir zaman ini.
Setiap juara mendapat Sertifikat dan sejumlah hadiah menarik yang akan disampaikan pada saat Muawanah Gabungan. Sertifikat juga diberikan kepada semua cabang yang telah berhasil membuat Pojok Baca.
Sebelum seluruh rangkaian acara ditutup, terlebih dahulu disampaikan review buku oleh Pengurus Daerah dengan mengutip sabda Hadhrat Masih Mau’ud as.
“Inilah perbedaan kita dengan mereka. Keadaan mereka sudah tidak lagi Islami. Permisalannya seperti kebun yang sudah rusak dan tidak berguna. Hati mereka tidak suci dan Allah Ta’ala menghendaki untuk menciptakan kaum baru yang menempuh kejujuran, kebenaran dan menjadi suri teladan islam yang hakiki”.