Garut – Ijtima Lajnah Imaillah Daerah Garut (Jabar 6) sukses digelar pada 1 dan 2 Juni 2024. Ijtima Lajnah Imaillah adalah agenda sekali dalam setahun, di mana kaum ibu, remaja putri dan anak-anak berkumpul bersama dalam paduan kegiatan rohani dan jasmani.
Dengan tema sentral “Peran Lajnah dalam Menyambut Seabad Jemaat Ahmadiyah dan Kemenangan Islam Kedua Kali”, kegiatan ijtima didesain dalam paduan dua konsep besar yaitu kegiatan pusat dan kegiatan khas daerah.
Kegiatan pusat meliputi 2 materi utama di sesi Lajnah dan 1 materi di sesi Nashirat, dan dilengkapi dengan perlombaan kerohanian seperti lomba tilawat Al-Qur’an, Pidato dan Nazm.
Di hari pertama, panitia menyuguhkan serangkaian acara permainan yang membawa suasana semangat dan ceria.
Permainan dirancang dalam bentuk permainan berkelompok yang menuntut konsentrasi, kerjasama tim, kekompakan, perhitungan yang tepat, kecepatan kekuatan, kelenturan dan semangat pantang menyerah.
Permainan loncat tinggi dengan tali karet menjadi tantangan terberat terutama bagi para Ibu. Namun, ada nostalgia masa kanak-kanak yang kembali dirasa.
Selain itu, permainan estafet bola yang digulirkan melalui punggung tanpa boleh memegang bolanya, cukup menyulitkan peserta. Namun, para peserta tak lelah mencoba hingga mampu menaklukan tantangan ini.
Dua permainan lainnya tak kalah menarik yaitu mengangkat gelas berisi penuh air dengan kain terpal yang hanya boleh dipegang ujung terpalnya oleh 4 orang peserta.
Permainan ini terinspirasi dari kisah masa silam, di masa Rasulullah Saw sebelum diutus sebagai Nabi, menengahi kisruh para pemuka Quraisy tentang kaum yang berhak menyimpan Hajar Aswad di dinding Ka’bah.
Dan satu permaian memindahkan bola dari satu gelas berisi air ke gelas lainnya dengan cara ditiup. Cipratan air yang membasahi muka peserta menjadi keseruan tersendiri.
Usai permainan, para peserta diarahkan kembali ke ruang utama pelaksanaan Ijtima Daerah yakni Aula Peace Center Masjid Nasir Garut yang sudah ditata dengan cantik.
Tiba saatnya pada mata lomba kerohanian. Kesyahduan tiba-tiba terasa ketika tilawat ayat suci Al-Quran diperdengarkan oleh para peserta, begitupun dengan indahnya lantunan Nazm yang diperdengarkan silih berganti oleh Lajnah dan Nashirat.
Para peserta tetap menunjukan semangat yang tinggi meskipun kegiatan berlangsung hingga malam hari. Kegiatan malam ini adalah “Bincang-Bincang Pengda.”
Sebuah momen yang dirancang untuk menjalin keakraban, mendengarkan curhatan dan permasalahan yang dialami anggota, tak lupa ditemani beberapa camilan rebusan.
Di hari ke-2, kegiatan diawali dengan tahajud berjamaah hingga daras subuh, menikmati hangatnya cae, kemudian senam bersama demi tetap bugar mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya.
Sesi pembukaan, langsung dipimpin oleh Ketua Daerah, dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, Nazm, Do’a dan janji LI.
Kemudian, Ketua Daerah, Ibu Ai Yuliansah menyampaikan Amanat Sadr LI Indonesia dan disambung dengan Amanat Tasyakur Seabad Jemaat Ahmadiyah oleh Wakil Ketua Daerah, Ibu Muri Astri Maryam.
Acara terus berlanjut setelah break sejenak menikmati snack dan memisahkan Nashirat ke ruang kegiatan terpisah.
Materi pertama dengan judul “Keaktifan sebagai Bentuk Ketaatan” disampaikan oleh Ketua Daerah dengan metode ceramah interaktif. Pertanyaan pemantik dilontarkan untuk mengajak peserta lebih terlibat aktif dalam pembahasan materi.
Sebelum memasuki materi selanjutnya, pemandu acara mengajak peserta untuk relaksasi dan menekan beberapa titik untuk membantu melepaskan emosi negatif agar peserta merasa nyaman.
Ibu Eva Rahayu tampil dengan materi parenting “Peran Orang Tua Menyiapkan Generasi Penerus yang Shaleh”.
Para Ibu dan calon Ibu, diajak merenungkan apa sebenarnya tujuan yang diinginkan ketika mengharapkan hadirnya anak-anak dalam kehidupan mereka.
Sementara itu, di sesi Nashirat juga berlangsung paparan materi “Adab Kepada Orang Tua” dengan diskusi interaktif oleh Ibu Dede Sumiati, didampingi Auditor Daerah, Ibu Ida Rosida.
Selesai materi, Nashirat kemudian dibimbing untuk membuat sebuah pohon harapan dengan kreatif. Mereka menuliskan mimpi-mimpinya serta menuliskan sebuah ucapan untuk orang tuanya.
Ada yang menyampaikan permohonan maaf, ucapan terima kasih dan syukur, ucapan doa dan rasa sayang mereka kepada orang tuanya.
Pada saat acara gabungan kembali dengan para Ibu, anak-anak Nashirat ini memberikan surprise kepada para Ibu dengan setangkai mawar dan kartu ucapan.
Suasana haru dan derai air mata kembali terjadi, saat anak dan Ibu berpelukan. Inilah yang sangat diharapkan dapat terjadi antara orang tua dan anak, saling memeluk, menyampaikan rasa kasih sayang, perhatian dan ikatan emosional yang kuat.
Acara kemudian berlanjut dengan mengunjungi pameran Al-Quran dengan terjemah berbagai bahasa, buku-buku Jemaat dan brosur-brosur tabligh.
Ada juga pajangan foto-foto Hadhrat Masih Mauud as dan para Khalifah dan lainnya, menonton pemutaran video pelaksanaan Ijtima Daerah hari pertama, mengunjungi bazar produk dan tak ketinggalan para Mubayyin Baru menghadiri pertemuan khusus MB lengkap dengan ujian MB.
Di ruangan lainnya, Pojok Banath dan Abna tak kalah serunya. Panitia berhasil mengajak Banath dan Abna beraktivitas dan berlomba.
Keseruan acara dipungkas dengan pembagian hadiah-hadiah lomba, bingkisan MB dan NAI Khatam Al-Qur’an, apresiasi cabang dengan presentase kehadiran terbanyak serta sesi penutupan oleh Ketua Daerah.
Hadir dalam Ijtima Daerah tahun ini anggota dari 13 cabang sebanyak 273 orang LI, 11 orang MB LI, 69 orang NAI, 5 orang MB NAI, 34 orang Banath, 1 orang MB Banath, 21 orang Abna, 1 orang MB Abna, 5 orang Athfal, 17 orang simpatisan, serta 23 orang kaum bapak dan khudam yang membantu kegiatan dan mengantar kaum Ibu.
Untuk memaksimalkan kehadiran anggota, Panitia juga memfasilitasi Ijtima Daerah dengan membuka zoom meeting.
Hadir via zoom, 26 orang LI, 4 orang MB LI dan 1 orang Abna. Secara keseluruhan, hadir sebanyak 491 orang selama pelaksanaan Ijtima Daerah.
Meskipun belum mencapai target, ucap syukur Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah tetap terlimpah ke Hadirat Allah Ta’ala yang atas karunia-Nya kegiatan 2 hari berjalan lancar, terlebih lagi Panitia yang terlibat didominasi kaum muda.
Kontributor: Tim Pubdok LI Jabar 06