Kapuas Hulu, 18/06/2024. Pengurus Daerah LI dan Pengurus Lajnah Imaillah Sintang berkunjung ke tempat tinggal Mubayiah Baru di Kapuas Hulu yaitu Desa Geluk, Sungai Hantu dan Sungai Apin. Bersama dengan para Mubalighin dan Anshor, berangkat sejak pukul 05.00 WIB.
Ahmadi Kalbar-2 telah melakukan berbagai mediasi dengan berbagai pihak yang menolak dan menentang warga. Setelah mediasi bersama pihak desa, pengurus Ahmadi dapat membina masyarakat yang masuk Islam melalui Ahmadiyah (Mualaf) di Sungai Apin dan Sekitarnya.
*Pemotongan Hewan Kurban*
Meski perjalanan yang ditempuh terjal, dan bergelombang, para pengurus tiba di Desa Gelak pukul 08.00 WIB. Di kediaman Ibu Iris, keluarga menyambut hangat baik muslim dan juga Beragama Katolik.
Karena jalur menuju Sungai Apin tidak mungkin dilalui kendaraan, sehingga hewan hanya dapat diantar sampai Desa Gelak. Pemotongan hewan kurban pun dilakukan di depan rumah Ibu Iris. Dihadiri anggota LI Geluk dan Sungai Hantu.
*Sungai Apin*
Perjalanan tetap dilanjutkan dengan melewati jembatan gantung. Para pengurus rela berjalan telanjang kaki menerjang terjal dan berlumpurnya jalan.
Masyarakat sekitar sangat ramah, beberapa menyapa dan telah mengetahui dengan baik terhadap Ahmadiyah. Warga tahu berita dan kondisi pelarangan Ahmadi di sana.
“Puji Tuhan, sekarang sudah aman ya…” Ujar salah satu warga.
Damai dan harmonisnya warga terasa sepanjang perjalanan, hingga beberapa menawarkan untuk singgah. Sampai akhirnya para pengurus tiba di Sungai Apin setelah 2 jam perjalanan.
Di Kampung tersebut mayoritas beragama Katolik, sedangkan muslim ialah Lajnah MB. Disana, daging kurban pun didistribusikan. Anggota ahmadi dan warga sekitar pun berkumpul berdoa bersama. Semua berharap daging kurban dapat bermanfaat dan warga selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT.
Sempat berbincang dengan Istri Kepala Desa dan Kadus. Bercerita banyak hal tentang kondisi masyarakat. Hingga Ibu Kadus mengundang dalam acara Gawai Dayak.
Para pengurus kembali menuju Sintang di sore hari. Menempuh perjalanan berjalan kaki menuju kendaraan. Mereka di bekali buah tangan oleh beberapa warga sepanjang perjalanan.
“Me Teri Tabligh ko zamin ke kinarong Pahuncgaungga”, akan aku sampaikan tabligh engkau ke seluruh pelosok negeri.
Sabda Masih Maa’ud A.s yang luar biasa terwujud.
Kontributor: Ema Rahmatunnisa