Garut, 26 Oktober 2024. Tim Desk Tabligh Internet berkunjung untuk melaksanakan Pelatihan Menulis, Design dan Distribusi Konten Tabligh di Kota Garut yang bertempat di Mesjid Mahmud Sanding. Menariknya dari 25 orang yang hadir di dominasi anggota Lajnah Imaillah sebanyak 18 orang.
Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang kawula muda Ahmadi dari cabang-cabang yang ada di Garut kota dan sekitar. Tujuan dari kegiatan ini adalah peserta bisa menulis caption, membuat desain dan mengerti mengenai penyebaran konten.
Pelatihan ini dikemas dengan menarik dan praktis. Narasumber tidak hanya menyampaikan teori, namun langsung membimbing peserta mempraktekan apa yang disampaikan.
Sesi pertama membahas mengenai cara membuat caption yang baik di sosial media, disampaikan oleh Mln. Muhammad Nurdin. Peserta diminta membuat caption dari kata yang ditentukan kemudian membahasnya. Beliau menjelaskan
“Tulisan yang baik adalah tulisan yang bisa mengakomodir keresahan. Kita bisa menstimulus apa yang menjadi keresahan audiens, salah-satunya dengan mengawali caption menggunakan pertanyaan”.
Kemudian beliau menjelaskan cara membuat caption yang dapat mewakili audiens yaitu dengan mencari variabel paling dekat dengan tema dan terdapat konflik yang dapat membangkitkan emosi.
Sesi kedua mengenai pembuatan desain konten yang disampaikan oleh Mln. Harfan Ahmad. Pada sesi ini peserta langsung praktek membuat desain konten menggunakan aplikasi Canva pada HP masing-masing. Selain itu, beliau juga menjelaskan cukup rinci tahapan yang harus dilakukan dalam proses pembuatan desain sekaligus fitur-fitur yang ada pada aplikasi.
Sesi terakhir yaitu mengenai tabligh online dan penyebarannya disampaikan oleh Mln. Syihab Ahmad. Beliau menjelaskan bahwa tabligh online sangat diperlukan pada era serba digital seperti saat ini. Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai media
yang dapat digunakan dalam penyebaran konten tabligh yaitu website, blog, media sosial, video tabligh, dan podcast.
Tantangan tabligh dalam dunia digital meliputi informasi yang berlimpah sehingga kemungkinan terdapat informasi fitnah dan hoax. Kita harus terus membagikan informasi yang benar, etika dalam bermedia sosial, penyebaran radikalisme dan privasi pengguna.
Pada era digital, media online memberikan begitu banyak peluang dan permintaan, apalagi pengguna internet di Indonesia saat ini sebanyak 196 juta pengguna atau 71%. Jadi apabila kita dapat mengoptimalkan media online sebagai alat menyampaikan Islam Ahmadiyah maka target 70% masyarakat Indonesia mengetahui bahwa Ahmadiyah adalah islam merupakan hal yang tidak mustahil.
Dokumentasi/foto : Nn. Nursyifa
Reportase : Nn. Gia Riksa Resnipa
Editor: Sofia F
