Panitia bertugas sesuai tupoksinya mulai mengerjakan pekerjaannya. Tak terasa air mata keluar saat saya membawa bantal yang harus dikumpulkan kembali ke gudang.
Siang hari sebelum sholat Jum’at, aparat kembali datang ke area masjid An-Nur. Bapak Mln. Buldan yang menemui mereka berhasil menenangkan masa, dan para anggota ahmadi.
Ada permintaan dari panitia jalsah, beliau bertanya kepada pak Rahmat selaku Ketua Jalsah, “Pa ijinkan kami kali ini saja bisa melawan mereka, kami gemas, setiap kali kami merasa diinjak-injak sama mereka, kami juga bisa melawan mereka pak, kami siap mati”, ujar para khudam yang sedang berjaga. “saya yakin kalian semua bisa, apalagi membela jemaat Ahmadiyah, tapi kita semua punya pimpinan, kita harus itaat”. Jawab Pak Rahmat
Alhamdulillah suasana mulai kondusif. walaupun masih dijaga polisi. Blokade mulai dibuka, tamu-tamu yang ada di Manislor berhasil pulang dengan aman dalam penjagaan.
Banyak yang dikorbankan di awal Desember ini, para ibu, anak-anak menangis, para bapak, anggota kelelahan dalam perjalanan panjang terlantar di stasiun, di jalanan, serta panitia yang terus berusaha melayani dan mengamankan.
Manusia hanya bisa berencana. Meskipun Jalsah Salanah tidak jadi dilaksanakan Insyaa Allah “Spiritual charging” bisa kita lakukan dengan tarbiyat rutin yang sering kita lakukan. Allah SWT punya rencana yang lebih baik lagi untuk kita semua, Love For All Hatred For None.
Manislor, 8 Desember 2024
Penulis: Rahmatunisa LI Manislor
Editor: Sofia F