Tambun (28/12/2024) Lajnah Imaillah Remaja Tambun adakan Sharing Session ‘Hijabku Awal Perbaikan Diri’. Para pelajar dan mahasiswi hadir di Mesjid Mubarak Tambun, selepas Shalat Isya. Acara malam Lajnah, rutin dilaksanakan untuk membangun kedekatan antar pelajar/mahasiswi. Diawali dengan pembacaan doa program rohani dan pembukaan oleh Nn. Aisha Azzahra, sekretaris umur Taliba’at cabang Tambun.
Masuk pada acara inti, dijelaskan Hijab dan Menutup Aurat Dalam Islam. Materi disampaikan oleh Ny. Liyanah, sekretaris tarbiyat. Hijab hendaknya digunakan yang sesuai dengan syariat islam dalam QS. Al-A’raf: 27 “Hai, anak cucu Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Tetapi, pakaian takwa itulah yang lebih baik.”
Fenomena hijab dewasa ini kerap menjadi tren fashion yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Penutup aurat yang tidak sesuai ini ramai dikalangan remaja. Pemakaian hijab tidak sesuai syariat diantaranya; Hijab yang ketat (Membentuk tubuh), Hijab tipis dan transparan, Hijab tapi masih mengenakan pakaian pendek, Hijab ala fashion show dan Hijab dengan hiasan wajah (make-up) tebal dan perhiasan.
Padahal, sisi lain dari hijab bukan sekedar penutup aurat. Hijab adalah identitas muslimah dan awal perbaikan diri. Memakai penutup aurat wanita bukan berarti menutup diri dan menjadi batasan dari mimpi dan harapan. Lebih dari itu, Perempuan berhijab punya banyak kesempatan dan langkah baik dalam perbaikan diri dan generasi yang akan datang.
Dilanjutkan dengan materi pengorbanan. Mengenai Al-wasiyat dan ajakan kepada para pelajar dan mahasiswi 17 tahun, dawam membayar candah untuk ikut serta dalam Nizam Al-Wasiyat.
Acara berikutnya, Nn. Aisha Azzahra membawakan materi Apa Itu Amsaw? dan penyampaian program kerja yang akan dilaksanakan dalam setahun. Obrolan santai membuat peserta terbuka mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi, baik di lingkungan sekolah maupun kampus. Peserta menceritakan pengalaman pribadinya, saling menyimak dan diiringi dengan canda tawa. Acara ditutup dengan penutupan dan doa.
Malam semakin larut, menu malam bakso yang sudah tersusun rapih di meja menunggu. Peserta membuat lingkaran dan makan bersama sembari berbincang akrab.
Hal paling ditunggu-tunggu dalam acara ini adalah menginap bersama. Esoknya, Shalat Tahajud dan Subuh berjamaah. Setelah itu, dilanjutkan dengan jalan santai dan senam pagi. Kemudian menyantap hidangan pagi dan para peserta kembali pulang ke rumah masing-masing
Penulis: Aisha Azzahra
Sekr. Umur Taliba’at Tambun
Editor: Sofia F