Official Website Organisasi Perempuan Muslim Ahmadiyah

Menjadi Tuan Rumah Live in Mahasiswa Saat Peristiwa Penentangan Jalsah itu Terjadi.

Percakapan dibuka agar tidak terasa canggung. Satu orang dari mereka menyampaikan maksud dan tujuan datang, setelah itu pertanyaan mulai muncul satu persatu. Menanyakan kenapa ini bisa terjadi? Apa itu kegiatan Jalsah Salanah? Siapa saja yang menjadi jemaat Ahmadiyah?

Dengan tenang saya dan suami mencoba meluruskan kesalahpahaman. Kami sampaikan peranan Ahmadiyah untuk masyarakat dan negara. Tentang keluarga donor mata, donor darah, aksi kebersihan dan aksi kemanusiaan lainnya. Kami menjelaskan Ahmadiyah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi terhadap sesama. Bagaimana Huzur yang tercinta selalu menanamkan tentang pentingnya menjaga akhlak, kisah dan teladan Rasulullah saw, dan tentang bagaimana pentingnya rasa sabar dalam menghadapi orang-orang yang berniat buruk.

Obrolan melebar ke kondisi JAI di Kabupaten Kuningan, flashback ke masalalu dan kondisi terkini. Tak sampai disitu, pihak kampus kemudian banyak mempertanyakan dan kami menjawab satu persatu pertanyaan. Mereka mengakui, mengerti dan mengapresiasi semua langkah yang telah dilakukan Ahmadiyah. Obrolan selesai ditengah malam.

Jumat, 06 Desember 2024
Maklumat 3, menginformasikan bahwa Jalsah Salanah Nasional dibatalkan. Berat hati ini menerima, walau bukan panitia, ikut merasa ada lubang besar di hati yang tiba-tiba menganga entah karena apa. Saat itu juga, saya sampaikan kepada pihak kampus bahwa kegiatan Jalsah ini tidak diselenggarakan. Mereka mengucapkan belasungkawa serta simpati atas apa yang terjadi.

Tidak tinggal diam, pukul 09.00 pihak kampus datang kembali ke rumah untuk memantau situasi mahasiswa dan mengucapkan langsung kepada kami bahwa mereka turut merasa prihatin dan mengecam sikap pemerintah bisa dengan begitu tega merampas hak asasi sesama warganya. Bagi kami, inilah bentuk rasa solidaritas yang nyata dari saudara baru kami yang sudah mengenal Ahmadiyah dengan baik.

Dari semua rangkaian kejadian itu, saya menyadari bahwa takdir saya ketika menerima mahasiswa merupakan langkah yang benar. Ketika saya bingung harus memulai tabligh dari mana, MasyaAllah, Allah datangkan cara dengan begitu rapi. Hati mereka digerakkan datang langsung ke Manislor. 15 orang akhirnya mengetahui Ahmadiyah yang sebenarnya. Mereka terlibat langsung dalam kejadian dan menyaksikan langsung bagaimana sikap sabar Ahmadiyah menerima ketidakadilan. Bagi kami, ini adalah sebuah jalan tabligh secara halus dan humanis.

Dari kejadian kemarin, saya secara pribadi sangat termotivasi untuk bisa belajar tabligh jauh lebih dalam lagi. Ingin sekali diri ini turut menyerukan perdamaian, persaudaraan, dan toleransi kepada sesama muslim bahkan lintas agama dan kepercayaan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tidak ada yang perlu ditakutkan karena harus selalu tertanam dalam hati bahwa Allah SWT selalu membersamai. Aamiin Allahumma Aamiin

Penulis: Dessy Aries Sandy Pratiwi
Manislor, 09 Desember 2024

Editor: Sofia F

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LI Indonesia Update