Parakansalak, Lajnah Imaillah (LI) Parakansalak telah menyelenggarakan kegiatan rutin Muawanah di awal tahun 2025 ini. Acara tersebut dihadiri oleh 62 orang yang terdiri dari 48 anggota LI, 8 anggota NAI, 3 abna, dan 3 banath. Acara dimulai dengan senam osteoporosis di halaman masjid, yang dipandu oleh Sekretaris Sehat Jasmani, Ny. Yenti Suharyanti. Alhamdulillah, senam ini berlangsung lancar hingga selesai.
Selama Muawanah berlangsung, diadakan pula bazar. Adapun acara inti dibuka oleh Ketua LI Parakansalak, Ny. Erna Indriana, kemudian dilanjutkan dengan tilawat Al-Quran Surah Bani Israil ayat 24-25 oleh Ny. Resa Rosanti. Ny. Erna Indriana juga membacakan janji LI dan NAI. Setelah itu, Nn. Nafisa Amatul Hayee menyampaikan materi shalat, yang kemudian dilanjutkan oleh Ny. Mubarokah Adinda Putri dengan nazm.
Kegiatan Muawanah kali ini menghadirkan materi inspiratif, salah satunya berjudul “Budaya Malu Menggunakan Gadget” yang disampaikan oleh Nn. Citra. Beliau menyoroti pentingnya menjaga etika saat menggunakan gadget, terutama dalam situasi sosial. Ketika kita terlalu asyik dengan ponsel saat berbicara dengan teman, hal ini bisa dianggap tidak sopan dan menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap lawan bicara. Nn. Citra menekankan bahwa kebiasaan ini harus dihindari untuk menjaga kualitas interaksi sosial dan menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitar kita.
Materi kedua berjudul “Berpakaian tapi Telanjang” disampaikan oleh Ny. Ipah Sarifatunisa. Beliau menjelaskan bahwa sebagai Muslim yang teguh pada ajaran agama, penting untuk mematuhi batasan-batasan yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, termasuk dalam hal berpakaian. Ny. Ipah menekankan bahwa rasa malu adalah bagian dari iman, sehingga setiap tindakan, termasuk cara berpakaian, seharusnya mencerminkan kepatuhan terhadap perintah agama dan menunjukkan rasa hormat serta kesopanan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Adapun materi terakhir, sekaligus menjadi materi utama dalam Muawanah kali ini adalah “Hak antara Orang Tua dan Anak” yang disampaikan oleh Ny. Heni Herlina. Beliau menekankan pentingnya hubungan timbal balik antara orang tua dan anak. Dalam hal ini, orang tua harus senantiasa mendoakan anak-anak mereka, dan sebaliknya, anak-anak juga wajib mendoakan orang tua mereka.
Ny. Heni menjelaskan bahwa pemenuhan hak orang tua atas anak, serta hak anak atas orang tua, adalah kewajiban yang harus dijaga oleh kedua belah pihak. Setelah penyampaian materi, diadakan sesi tanya jawab yang interaktif, serta beberapa reward dari pemateri sebagai penyemangat bagi peserta dalam memahami dan mengamalkan materi ini.
Setelah seluruh materi utama disampaikan, acara dilanjutkan dengan Materi Lokal, yaitu hafalan doa shalat yang dipandu oleh Sekretaris Tarbiyat, Ny. Cucu Mansyurah. Para anggota dibimbing untuk menghafal bacaan shalat beserta artinya, mulai dari takbiratul ihram hingga salam.
Secara terpisah, diadakan juga acara Nashirat yang dipandu oleh Sekretaris Nashirat, Ny. Elis Sri Mahdiyanti, dengan materi “Etika Ketika Berada di Masjid”. Acara berikutnya adalah praktik mendekor pelaminan sederhana yang dipandu oleh Sekretaris SWD dan asisten, Ny. Rika Surtika dan Ny. Irah Sidiqah. Dekorasi yang dihasilkan begitu cantik dan rapi, diharapkan para anggota dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk mendukung program kegiatan SWD.