Yogyakarta – Minggu, 19 Januari 2025. Muawanah Lajnah Imaillah Yogyakarta dilaksanakan. Semua pengurus menyampaikan materi pentingnya.
Pagi itu, kegiatan muawanah dimulai dengan senam osteoporosis yang dipandu oleh Sekretaris Sehat Jasmani. Suasana menyenangkan dan kehangatan terasa memenuhi selasar Masjid Fadhli Umar. Kegiatan dilanjutkan dengan serangkaian pembukaan dan penyampaian materi Al-Qur’an yang diisi oleh Sekretaris Ta’lim. Pembacaan Al-Qur’an ini dituntun oleh Ibu Catur Rohani kemudian diikuti oleh 24 Lajnah yang hadir.
Hingga masuk pada materi inti, yaitu “Hak antara Orangtua dan Anak”. Materi yang dibawakan oleh Ibu Wiwik sebagai perwakilan Pengurus Daerah DI Yogyakarta berhasil menghipnotis anggota lajnah yang hadir pada pagi itu. Materi tersebut menjelaskan tentang hak-hak orangtua yang seharusnya seorang anak penuhi dan hak-hak seorang anak yang seharusnya dipenuhi oleh orangtua. Seorang anak hendaknya selalu mendo’akan yang terbaik untuk orangtuanya agar mendapatkan ridho Allah Ta’ala. Sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk mengutamakan pengkhidmatan kepada orangtua.
Materi selanjutnya diisi oleh Nona Shakeela Rohmatunisa sebagai Sekretaris Tarbiyat dengan judul “Berpakaian tapi Seperti Telanjang”. Pembahasan ini menjadi bahan refleksi bagi para lajnah yang memiliki tantangan pada era fashion yang terus berkembang. Menutup aurat merupakan kewajiban bagi perempuan serta menjadi mahkota yang sudah seharusnya dijaga. Semoga hal ini bisa menjadi perhatian bagi para lajnah Yogyakarta untuk terus menjaga kehormatannya.
Dilengkapi dengan stand pameran buku, serta sosialisasi pemesanan buku-buku Jema’at oleh Sekretaris Isyaat. Selanjutnya penayangan video gerakan Al-Wasiyat oleh Nn.Faima, Sekretaris Wasiyat. Hal ini dilakukan untuk mendorong para lajnah cabang Yogyakarta agar menyisihkan sebagian hartanya untuk akhirat, tidak hanya untuk duniawi saja.
Selanjutnya acara dimeriahkan kembali dengan pembagian hadiah lomba peringatan 100 tahun Jema’at Ahmadiyah Indonesia yang telah dilaksanakan pada bulan Desember lalu. Setelah pembagian hadiah, acara muawanah ditutup dengan do’a. Semoga anggota Lajnah Imaillah Yogyakarta bisa menjalani dan menerapkan apa yang telah disampaikan pada kegiatan muawanah.
