Pada Minggu, 12 Januari 2025, penataran pengurus daerah Banten 02 berlangsung di Masjid Baitul Futuh, Cabang Perigi, Tangerang. Acara ini dihadiri kurang lebih 200 orang dengan tema inspiratif: “Perbaikan Diri dan Pererat Persaudaraan sebagai Wujud Syukur 100 Tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia.”
Acara dibuka oleh Ibu Athiah Ahmad sebagai Ketua Daerah, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan lantunan nazm. Doa pembuka dan pembacaan Janji Lajnah dipimpin langsung oleh Ketua Daerah.
Pemaparan materi dari berbagai bidang disampaikan oleh tiga narasumber, diantaranya bidang Mal, Tarbiyat, dan Tabligh. Setiap materi menggugah hati, memperkuat nilai-nilai harmoni dan cinta dalam Jemaat. Materi khusus tentang “Kepemimpinan” yang disampaikan oleh Ketua Daerah menjadi puncak motivasi bagi para pengurus, menekankan pentingnya melayani anggota dengan sepenuh hati.
Dalam sesi ini, pesan penting yang disampaikan, “Hadirilah kegiatan jemaat, meski kamu kehilangan hal lain. Ketidakhadiranmu tidak berpengaruh terhadap jemaat, tetapi kamu akan kehilangan ridha Allah Ta’ala.”
Pesan ini menegaskan bahwa kitalah yang akan membutuhkan Allah Ta’ala dengan segenap perintah-Nya untuk menjadi bagian dari akhir kembali kepada-Nya. Pemaparan ini mengingatkan bahwa pengurus memiliki tanggung jawab yang besar. Mereka harus memiliki berbagai cara untuk memudahkan anggota supaya senantiasa sejalan dengan perintah Allah. Hendaknya selalu ingat bahwa pengkhidmatan di Jemaat bukanlah hal yang sepele dan tidak penting. Seorang pengurus bahkan digambarkan sebagai pelayan bagi anggota, yang harus bersikap lemah lembut, taat pada pemimpin, dan konsisten dalam ibadah.
Dalam sabda Hadhrat Masih Mau’ud as, Jemaat diibaratkan seperti perahu yang tak pernah tenggelam, meski menghadapi gelombang besar, perahu ini tetap berlayar dengan doa dan amal saleh para penumpangnya. Dan menjadi seorang pengurus, kita harus mampu mengendalikan perahu agar tetap seimbang dalam haluannya.
Maka, para pengurus harus teguh dalam pengkhidmatan dan bersikap rendah hati. Ketua Daerah Banten 02 menyampaikan, “Semakin berisi padi, semakin merunduklah ia. Meskipun kita berbeda latar belakang, status, atau kedudukan, kita semua setara dan memiliki martabat yang sama.”
Seperti yang disabdakan Hudhur Anwar V, “Yang patut dihormati adalah orang saleh, perbedaan harus dikesampingkan, setiap saat bersedia membuhi keperluan orang yang membutuhkan bantuan. Berjalannya seperti berjalan di tengah jalan berduri, sehingga melangkah sangat berhati-hati.”
Acara ditutup dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pelantunan nazm, serta ditampilkan video singkat dari Sadr Lajnah Imaillah Indonesia. Dalam video tersebut, beliau mengajak seluruh anggota bergabung dalam program Al-Wasiyat sebagai bagian dari tatanan dunia baru yang diridhai Allah dengan landasan sami’na waato’na.
Kontributor: Kamila Saida
Editor: Yesiska