Huwal-ladzi arsala rasµlahµ bil-hudaa wa diinil-haqqi liyuzhirahuu ‘alad-diini kullihi, wa kafaabillaahi syahiida(n).
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama. Cukuplah Allah sebagai saksi.” (QS Al-Fath 29)
Jemaat Ahmadiyah mulai muncul di Indonesia melalui 3 serangkai yang terdiri dari, Maulana Abu Bakar, Maulana Nuruddin, dan Maulana Zaini Dahlan, yang merupakan lulusan Pesantren Sumatra Thawalib.
Pada tahun 1925, Jemaat Ahmadiyah memulai perjalanannya di Pulau Sumatera, tepatnya di Tapak Tuan, Aceh. Kini, pada tahun 2025, Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang telah genap 100 tahun akan menggelar sebuah tasyakur.
Tasyakur berasal dari kata syukur, yang berarti berterima kasih. Seratus tahun bukanlah masa yang singkat, melainkan waktu yang sangat panjang jika, dibandingkan dengan standar usia hidup seseorang. Namun, perkembangan dan kemenangan ini menjadi suatu ketetapan yang sudah digariskan oleh takdir Illahi.
Saat ini, yang terpenting adalah seberapa besar kontribusi dan peran kita sebagai Lajnah Imaillah terhadap masyarakat luas.
Sebab, tasyakur JAI menjadi program yang akan diselenggarakan dengan begitu luar biasa, sehingga nantinya InsyaAllah Yang Mulia Huzur, Khalifatul Masih V aba, hadir di Indonesia.
Maka, untuk mewujudkan rencana itu, setiap dari kita wajib memperbanyak doa, dzikir, shalawat, serta senantiasa meningkatkan ketaatan atau Taqarrub Illah (mendekatkan diri kepada Allah). Hal ini harus menjadi motivasi untuk mengadakan perubahan baik bagi rohani dan jasmani untuk menyambut kemenangan ini.
Selain itu, kita diharapkan dapat aktif dalam menyampaikan kebenaran melalui kegiatan tabligh, baik secara offline maupun online, memperkuat ibadah, termasuk shalat berjamaah, memperdalam ilmu agama, dan rutin mendengarkan khutbah Huzur Anwar aba.
Tak hanya itu, kita juga diimbau untuk mendukung program Al-Wasiyyat, seperti yang telah ditekankan oleh Huzur sebagai bentuk keitaatan. Bagi anggota yang belum mendaftarkan diri, hendaknya segera melakukannya, karena ini adalah langkah nyata untuk menyambut 1 abad JAI.
Beliau menekankan empat poin penting yang harus diamalkan setiap hari oleh setiap anggota Jemaat, yaitu:
1. Mendirikan shalat berjamaah
2. Membaca Al-Qur’an setiap hari
3. Menjaga hubungan dengan Khilafat
4. Membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW
Jika kita mengamalkan keempat poin ini dengan sungguh-sungguh, maka menjadi kunci keberhasilan perayaan tasyakur seabad Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
Marilah kita sebagai perempuan ahmadi, menjadikan momentum ini sebagai pengingat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dalam menyambut rahmat dari-Nya. Semoga Allah memberkahi usaha kita semua dan menjadikan kita bagian dari keberhasilan besar ini.
Aamiin Allahumma Aamiin.
Kontributor: Maisarah Muhay