Kemang- 15 Januari 2025. Masa kanak–kanak merupakan masa dimana seseorang bertumbuh dengan pesat, rentang waktu tersebut harus dimanfaatkan agar pertumbuhan anak menjadi sangat optimal. Upaya ini menjadi jalan untuk terbukanya masa depan bangsa yang cemerlang, yang kelak akan menyangga kemajuan suatu bangsa.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggalakan edukasi kepada sistem terdekat seorang anak yaitu keluarga. Keluarga merupakan ruang anak untuk berkembang, apabila ruang berkembang anak tersebut dalam kondisi yang baik maka hal itu akan membawa pengaruh yang baik juga terhadap perkembangan anak. Fenomena tersebut melatarbelakangi PAUD Sakura adakan seminar edukasi pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2025 dengan tajuk “Parenting Day”.
Materi yang disajikan berkaitan dengan optimalisasi pengasuhan keluarga terhadap per detiktumbuhan anak. Sebanyak 81 orangtua dan 35 anak – anak hadir di Gedung Baitul Afiyat, dess Pondok Udik, Kampung Babakan. Peserta hadir untuk berkembang bersama menjadi orang tua dan anak – anak dengan kuali
“Kegiatan seminar ini perlu dilaksanakan secara berkala oleh Paud Sakura, dengan harapan optimalisasi pengasuhan anak tidak hanya terbatas pada ruang lingkup keluarga saja melainkan pada lingkungan sekolah juga” ujar oleh Ibu Sumayya, Kepala Sekolah dari Paud Sakura dalam sambutannya.
Parenting Day’s berkolaborasi dengan beberapa Paud di Kabupaten Bogor diantaranya, Paud Sekar Mekar, Paud Buah Hati, Paud Bunda Aini, Paud Bina Kreatifa, Paud Dewi Sartika, Paud Ar – Ridwan dan Paud Harapan Bangsa. Semua turut berkomitmen membangun kesadaran para guru dan orang tua tentang pentingnya menjaga pola asuh kepada anak dimulai dari rumah hingga sekolah. Tak hanya itu, Ibu RT, Ibu RW dan Kader Posyandu pun turut memberikan sambutan dan apresiasi dalam terselenggaranya acara tersebut.
Dalam rangkaian pembukaan, murid–murid perwakilan Paud Sakura memimpin pembacaan doa–doa pendek sebagai lambang spiritualitas yang beriringan dengan upaya pendidikan. Kemudian memasuki sesi pertama materi, Ibu Icke Hamzah selaku ketua Yayasan Amir Hamzah yang telah menaungi Paud Sakura selama 15 tahun menayangkan 2 film pendek sebagai intermezo sebelum memasuki pembahasan pokok. Film pendek tersebut tersiratkan makna bahwa kecerdasan dan inisiatif adalah sesuatu yang harus dilatih karena dalam kehidupan ini kita kerap berpapasan dengan kesulitan. Kesulitan Inilah yang kadang bisa depecahkan melalui kecerdasan dan inisiatif, apabila kecerdasan dan inisatif tidak kita asah sedari kecil maka kelak segala kesulitan – kesulitan akan menahan kita untuk maju.
Setelah penayangan materi, Ibu Icke Hamzah membuka sesi materi dengan tema “Kecerdasan Emosi Orang Tua yang Berdampak pada Anak” dan mengajak semua peserta untuk melatih pernafasan dengan tujuan memberikan relaksasi agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami. Latihan nafas juga menjadi langkah awal para orang tua untuk mencoba meregulasi emosi yang dirasakan. Karena sebagaimana yang disampaikan di dalam materi yang dipaparkan oleh ibu lcke, bahwa IQ anak – anak di Indonesia dalam peringkat 136 dari 170 negara dengan nilai 78. Penyebabnya adalah karena seringnya anak terpapar pemandangan pertengkaran kedua orang tua, yang mengakibatkan IQ anak – anak di Indonesi hampir setara dengan IQ Gorila. Belum lagi ditambah fenomena kurangnya minat baca pada anak – anak yang mengantarkan Indonesia dalam posisi ke 62 dari 70 negara yang memiliki tingkat literasi baik.