Gunakan apa yang kita punya, Meminjam, Bertukar barang, Beli bekas, Membuat sendiri, dan yang terakhir ketika tahan-tahapan ini telah dilalui dan hasilnya tidak bias menggantikan barang yang kita butuhkan baru putus membeli barang tersebut. Membeli
Bagaimana, apakah tertarik mengikuti challenge ini? Jika iya, ada beberpa tips yang diambil dari @lifewithless, diantaranya:
Mulai dengan Decluttering (kegiatan menyortir dan menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai atau dibutuhkan) .
Melalui proses ini, kita tahu apa saja yang sudah dimiliki dan cukup untuk digunakan dalam periode waktu tertentu.
Bikin List yang masuk akal
Challenge ini bersifat pribadi. Artinya disesuaikan dengan masing-masing orang. Aturan yang ditetapkan oleh masing-masing tidak akan sama, maka tentukanlah Batasan-batasan dalam megikuti challenge ini.
Hindari Racunnya
Jika kita merasa menjadi orang yang mudah “teracuni”, maka sangat perlu untuk menghindari sumber racun tersebut. Misalnya, hindari datang ke pop up market, scrolling media social, atau belanja saat lapar.
Cari self-reward Selain Belanja
Sebagian orang menggunakan belanja sebagai self reward. Jika itu kamu, mari kita cari solusi lain. Misalnya dengan olahraga, berkreatifitas, dan berkomunitas. Self reward yang merugikan dari segi apapun, artinya itu bukan reward lagi.
No Buy Challenge, YONO (you only need one), merupakan istilah-istilah yang muncul di masa-masa sekarang. Sebagai suatu gerakan untuk mengingatkan sessama manusia jangan berlebihan dalam segala hal. Al Quran sendiri ribuan tahun yang lalu telah menyampaikan hal tersebut. “Wahai Bani Adam, pakailah perhiasanmu di setiap tempat ibadah, dan makanlah, serta minumlah tetapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia tidak mencintai orang-orang yang berlebihan.” (Q.S Al Araf:32)
Referensi,
Al Quran terjemah dan tafsir singkat Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Buku Pedoman Tahrik-e-Jadid dan perjanjian Pengorbanan Lain 1994
Ig @lifewithless
www.universalbpr.co.id
wikipedia
