Official Website Organisasi Perempuan Muslim Ahmadiyah

Bersandar kepada Allah: Teladan Rasulullah saw dan Menggali Makna Qurub Ilahi

Keresahan seperti ini begitu nyata dalam kehidupan generasi masa kini. Di era media sosial, kesalehan sering kali diekspos dan dijadikan identitas yang dapat diukur dengan jumlah like dan komentar. Generasi hari ini, yang haus akan makna hidup dan mencari jalan menuju qurub ilahi, justru bisa terjerumus dalam pola pikir yang menjauhkan mereka dari ketundukan sejati.
Padahal, jika Rasulullah saw. saja masih terus memohon pertolongan Allah untuk menjaga dan memperbaiki akhlaknya, bagaimana mungkin kita merasa sudah cukup baik?

Abu Hurairah ra meriwayatkan, ”Pada suatu hari aku mendengar Rasulullah saw bersabda bahwa tidak ada manusia meraih keselamatan melalui amal salehnya sendiri. Atas keterangan itu aku berkata, ”Ya Rasulullah saw, anda pasti masuk surga melalui amal saleh anda.” Rasulullah saw menjawab, ”Tidak, akupun tidak dapat masuk surga dengan perantaraan amal baikku kecuali oleh Kasih Sayang Tuhan.” [6]
Jika beliau saja bergantung sepenuhnya kepada Allah, lalu bagaimana mungkin kita merasa cukup dengan kekuatan sendiri? Bukankah kita jauh lebih lemah dan penuh keterbatasan?

Referensi

[1]
Ta’lim PPLI, Ta’lim Days #20 Jalan Perjuangan Rasulullah: Keteguhan, Kesabaran dan Akhlak Mulia”, 9 Maret 2025.

[2]
M. H. Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, New York: Hart Publishing Company, 1978.

[3]
T. Carlyle, On Heroes, Hero-Worship, & the Heroic in History, England: James Fraser, 1841.

[4]
K. Armstrong, Muhammad: A Prophet for Our Time, Harper Collins, 2006.

[5]
Hadhrat Khalifatul Masih Al-Khamis (atba), Friday Sermon 7 Maret, 2025.

[6]
HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LI Indonesia Update