Panunggangan Pusat, 13 April 2025 — Lajnah Imaillah Panunggangan Pusat menggelar kegiatan Muawanah bulanan pada Minggu, 13 April 2025, bertempat di Masjid Ar-Rahmat, Panunggangan Pusat. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda rutin yang bertujuan untuk menambah ilmu agama, meningkatkan ketakwaan, serta mempererat silaturahmi antara anggota Lajnah dan Nasirat.
Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Icih Sutarsih dan terjemahannya oleh Tita Patimah. Ayat yang dibacakan adalah QS Ali Imran: 135–137,l yang menekankan pentingnya menahan amarah dan memberi maaf, sejalan dengan tema utama materi muawanah kali ini.
Setelah pembacaan Al-Qur’an, janji Lajnah dan Nasirat digemakan oleh seluruh anggota sebagai pengingat akan komitmen dan tanggung jawab dalam organisasi. Penampilan nazm dari Nasirat turut memeriahkan suasana dengan lantunan syair yang menggugah semangat.
Dalam sambutannya, Ketua Lajnah Imaillah Panunggangan Pusat menegaskan pentingnya kehadiran anggota dalam kegiatan muawanah:
“Kegiatan ini wajib dihadiri LI dan NAI untuk menimba ilmu dan sebagai ajang silaturahmi,” ujarnya.
Materi Pertama: Kesederhanaan dan Syukur dalam Kehidupan
Materi pertama disampaikan oleh Sekretaris Sehat Jasmani, Shinta, yang mewakili Sekretaris Dziapat. Dengan tema “Hospitality”, beliau menekankan nilai syukur dan kesederhanaan dalam berpakaian serta adab dalam kehidupan sehari-hari, termasuk penggunaan tangan kanan saat makan atau berpakaian.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga aurat dan tidak berlebih-lebihan dalam berpenampilan.
Di sela-sela penyampaian materi, Sekretaris Khidmat Halk turut mengajak seluruh anggota untuk mendaftar sebagai Calon Donor Mata (CDM), menyampaikan bahwa Panunggangan Pusat telah aktif dalam mendukung gerakan ini.
Materi Kedua: Mengendalikan Amarah dan Memaafkan
Materi kedua disampaikan oleh Sekretaris Tarbiyat, Rumsiyah. Beliau mengangkat tema “Amarah dan Memaafkan”, yang menjelaskan bahwa amarah adalah sifat alami manusia, namun harus dikendalikan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Materi disampaikan dengan interaktif dan diselingi contoh-contoh kehidupan nyata yang relevan, sehingga mudah dipahami dan menyentuh hati para anggota.
Edukasi Candah dan Kedisiplinan Keuangan Jamaah
Sesi terakhir diisi oleh Sekretaris Mal, Erlin Rohimah, yang menjelaskan pentingnya membayar candah sebagai bagian dari kewajiban dan pengorbanan dalam berorganisasi.
“Candah yang kita bayarkan adalah dari kita, untuk kita. Ia mendukung jalannya program seperti ijtima, jalsah, hingga tabligh,” jelasnya.
Beliau juga menekankan bahwa candah hendaknya dibayar secara tertib, sesuai dengan kemampuan, dan lebih didahulukan dibanding kebutuhan lain.
Menjelang waktu salat Dzuhur, acara ditutup dengan doa bersama agar pertemuan ini membawa berkah. Seluruh anggota kemudian melaksanakan salat Dzuhur berjamaah di masjid. Meski hujan turun deras selepas acara, kebersamaan tetap berlanjut dalam bentuk kulu jama’ah dan obrolan santai antaranggota, mengobati rindu setelah lama tidak bertemu.