Parakansalak, 9 Maret 2025 — Dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan dengan kegiatan edukatif dan membangun karakter, Nasirat Parakansalak turut serta dalam program Sinar Ramadhan serta menggelar kegiatan Pekan Athfal dan Nasirat, Minggu (9/3). Kegiatan ini berlangsung secara meriah dan penuh semangat, diikuti oleh anak-anak dari kalangan Athfal dan Nasirat Jemaat Ahmadiyah setempat.
Acara dimulai pukul 15.30 WIB dengan menyimak siaran daring “Sinar Ramadhan”, sebuah program yang dirancang untuk membekali generasi muda Ahmadiyah dengan nilai-nilai keislaman selama bulan Ramadan. Setelah itu, para peserta diajak membuat kerajinan tangan berupa DIY celengan dari bahan-bahan sederhana seperti dus bekas makanan ringan, kertas warna, gunting, lem, pita, dan cutter.
Pembuatan celengan ini bertujuan menumbuhkan semangat menabung sejak dini, khususnya untuk keperluan pembayaran iuran candah. Anak-anak terlihat antusias dan kreatif dalam menghias celengan masing-masing.
Kegiatan berlanjut dengan acara inti Pekan Athfal dan Nasirat, yang diikuti oleh 12 anggota Nasiratul Ahmadiyah Indonesia (NAI) dan 11 anggota Athfal. Acara dibuka dengan pembacaan sari tilawah, janji Athfal dan Nasirat, pembacaan Malfuzhat, serta lantunan nazm yang menambah suasana khidmat.
Salah satu sesi penting dalam kegiatan ini adalah penyampaian materi bertema “Bahaya Kecanduan Game bagi Generasi Ahmadiyah”, yang disampaikan oleh Hendri Rasiman. Dalam paparannya, beliau menjelaskan dampak negatif dari kecanduan game online yang dapat memengaruhi kesehatan fisik, kondisi mental, dan hubungan sosial anak.
“Dampak fisik seperti gangguan pada mata, nyeri sendi, dan obesitas harus diwaspadai. Secara mental, anak jadi sulit mengontrol emosi dan cenderung kurang sabar. Sementara secara sosial, kecanduan game membuat anak lebih tertutup dan kurang percaya diri,” jelasnya.
Acara ditutup dengan buka puasa bersama saat azan magrib berkumandang pada pukul 18.05 WIB. Kegiatan berjalan lancar dan penuh manfaat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para anggota Athfal dan Nasirat dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara spiritual dan sosial, tetapi juga mandiri dan bertanggung jawab sejak usia dini.
Isyaat Parakansalak
