Bandung- Selasa, 29 April 2025, suasana hangat penuh kebersamaan terasa di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung. Hari itu, kawasan ini resmi dinobatkan sebagai Kampung Toleransi ke-6 di Kota Bandung oleh Wali Kota Muhammad Farhan. Acara tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat lintas agama, termasuk enam orang pengurus cabang Jemaat Ahmadiyah Bandung Kulon dan enam pengurus Lajnah Imaillah (LI), yang turut hadir sebagai bentuk komitmen terhadap harmoni dan keberagaman.
Masjid An-Nashir, tempat ibadah Jemaat Ahmadiyah Cabang Bandung Kulon, berada di wilayah administratif Cibadak, sehingga keikutsertaan mereka menjadi representasi nyata kontribusi warga Ahmadiyah dalam membangun kehidupan bertoleransi di tengah masyarakat.
Program Kampung Toleransi digagas oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bekerja sama dengan Kesbangpol sebagai simbol persatuan warga di tengah kemajemukan keyakinan. Di Cibadak sendiri, keberadaan berbagai rumah ibadah seperti masjid, gereja, dan wihara yang dapat berdiri berdampingan serta beraktivitas secara kondusif menjadi cerminan keberhasilan masyarakat dalam menjaga kerukunan.
Pagelaran seni membuka rangkaian acara dengan semarak. Tarian dan lagu-lagu daerah mengisi panggung, disusul atraksi barongsai yang memikat perhatian pengunjung. Perpaduan ini mencerminkan asimilasi budaya di Nusantara yang kaya dan inklusif.
Dalam sambutannya, Wali Kota Muhammad Farhan menekankan pentingnya keberagaman sebagai kekuatan bangsa. “Kita ini bangsa yang demokratis dan patuh pada hukum. Perbedaan tidak dilarang, namun harus berada dalam satu kerangka: Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.
Kehadiran perwakilan Jemaat Ahmadiyah dan Lajnah Imaillah Bandung Kulon menjadi momentum penting untuk memperluas jalinan silaturahmi serta mempererat rabtah dengan masyarakat dan pemangku kebijakan. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan lintas komunitas seperti ini, semangat cinta tanah air dan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin terus ditanamkan dan ditunjukkan.
Kontributor: Susila H.
