Jakarta, 3 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, sebuah webinar bertajuk “Orangtua sebagai Teman: Menjaga Kesehatan Mental Anak” sukses diselenggarakan secara daring, menghadirkan diskusi hangat dan reflektif seputar peran keluarga, khususnya orangtua dalam menjaga kesehatan mental anak. Webinar ini menyoroti pentingnya membangun komunikasi yang efektif, hangat, dan penuh kasih sayang sebagai fondasi utama dalam membentuk ketahanan mental anak sejak dini.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB ini mengangkat pesan utama bahwa rumah adalah tempat aman pertama bagi anak. Dalam sambutannya, narasumber menyampaikan bahwa komunikasi yang sehat dalam keluarga bukan hanya membangun kedekatan emosional, tetapi juga membentuk persepsi anak terhadap dirinya dan dunia. “Kondisi psikologis, fisik, dan spiritual seorang anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diterimanya sejak kecil, yang kemudian berdampak pada perilaku, keyakinan, serta respons mereka terhadap tekanan hidup di masa dewasa,” jelas salah satu pemateri.
Mengacu pada panduan WHO bahwa “there is no health without mental health”, dipaparkan bahwa individu yang sehat mentalnya adalah mereka yang hidup dalam kondisi sejahtera, mampu menyadari potensi diri, serta tangguh dalam menghadapi tekanan hidup sehari-hari. Webinar ini juga membahas ciri-ciri orangtua yang mendukung kesehatan mental anak, antara lain: menciptakan lingkungan emosional yang aman di rumah, mampu memvalidasi perasaan anak tanpa menghakimi, serta secara aktif mengajarkan cara mengelola emosi dengan sehat.
Melalui pendekatan yang berbasis nilai-nilai Islami dan kasih sayang, peserta diajak untuk lebih peka terhadap kondisi emosional anak serta membangun relasi orangtua-anak yang lebih terbuka, suportif, dan bersahabat. Webinar ini menjadi pengingat bahwa menjaga kesehatan mental anak bukanlah tugas yang bisa ditunda, melainkan komitmen harian yang dimulai dari rumah—dari cara kita hadir sebagai orangtua.