Neglasari, 4 Mei 2025 – Kabut tipis yang menyelimuti Minggu pagi perlahan sirna menjelang pukul 09.00 WIB, seiring semangat para anggota Lajnah, Nasirat, Banat, dan Abna yang mulai berdatangan ke Madrasah Baitun Nashir untuk menghadiri kegiatan Ta’lim Tarbiyat Rutin Cabang Neglasari. Meskipun diadakan di hari libur, antusiasme anggota tidak surut, terbukti dengan jumlah kehadiran yang mencapai 68 orang. Kegiatan ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, janji LI, dan Nazm, sebagai pengantar suasana yang khidmat dan penuh semangat spiritual.
Materi pertama disampaikan oleh Sekretaris Tabligh dengan tema “Perbaikan Diri dan Doa”, merujuk pada Silabus Tabligh dari PPLI. Beliau menekankan pentingnya pembenahan diri sebelum terjun ke medan tabligh, seperti memperbaiki cara berpakaian, sikap sehari-hari, dan kualitas shalat yang dijalankan. Hal ini sejalan dengan arahan Hadhrat Khalifatul Masih V (aba), yang menganjurkan untuk mendirikan shalat nafal dua rakaat, memperbanyak doa “Iyyaa kana’budu waiyyaa kanasta’iin”, serta menyusun rencana tabligh secara rutin. Doa “Robbissrohri shodrii. Wayassirli amrii. Wahlul uqdatammillisanii. Yafqohu qoulii” juga dianjurkan sebagai pembuka dalam aktivitas tabligh, agar setiap langkah disertai kemudahan dan keberkahan dari Allah Ta’ala.
Materi kedua yang disampaikan oleh Sekretaris Tarbiyat membahas tentang hakikat rukuk dan sujud dalam shalat. Beliau menjelaskan bahwa sujud tidak langsung dilakukan setelah rukuk karena ada nilai kerendahan yang lebih dalam yang hanya bisa dicapai setelah berdiri kembali secara sempurna. Dalam bacaan “Sami’allaahu liman hamidah”, terdapat makna bahwa Allah mendengar pujian dan doa hamba-Nya yang mengagungkan-Nya dengan tulus, menjadikan gerakan shalat bukan sekadar fisik, tetapi juga bentuk komunikasi spiritual yang dalam.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ibu Kasepuhan, memohon agar kegiatan ini membawa peningkatan dalam keimanan, ketakwaan, serta semangat berdakwah para anggota. Semoga Ta’lim Tarbiyat Rutin ini senantiasa menjadi sarana pembinaan rohani yang terus menyuburkan kecintaan kepada Jemaat dan Allah Ta’ala, serta mencetak pribadi-pribadi Muslimah teladan di tengah masyarakat. Aamiin.
Isyaat Neglasari