Keteladanan Perempuan dalam Sejarah Islam
Yang Mulia (aba) selanjutnya menyampaikan riwayat tentang para perempuan yang menunjukkan teladan keberanian demi menjunjung tinggi keimanan mereka di dalam kondisi yang berat sekali pun.
Hal ini berkaitan dengan kisah sahabat wanita di zaman Nabi Isa as., Hazrat Mirza Masroor Ahmad bersabda:
“Ketika Hazrat Isa as. berada di tiang salib, semua murid laki-laki beliau lari ketakutan. Namun, para murid perempuan tetap setia, terlepas dari ancaman hukuman dan penganiayaan dari otoritas pemerintah. Mereka mencari makam dimana Hazrat Isa as. ditempatkan setelah diturunkan dari tiang salib, merawat luka dan membawa beliau ke tempat yang aman. Para shalehah tersebut membuktikan bahwa mereka siap dalam segala pengorbanan untuk agama.”
Yang Mulia (aba) kemudian menyampaikan riwayat yang terdapat dalam sejarah Islam dan bagaimana pengorbanan para sahabiyah yang “telah mencapai tingkat tertinggi nan kekal, serta menjadi tauladan bagi umat manusia.”
Hazrat Mirza Masroor Ahmad menceritakan contoh dari adik perempuan Hazrat Umar ra., Beliau (aba) bersabda:
“Setiap urat dalam tubuhnya telah terisi dengan ketertarikan mendalam untuk mempelajari Al-Quran sehingga ia berusaha menjalankan setiap perintah yang terkandung di dalamnya.”
Dalam menyampaikan riwayat tersebut, Yang Mulia (aba) menekankan bagaimana Hazrat Umar (ra), sosok yang begitu keras menentang di masa awal kenabian Rasulullah Saw., mengetahui adik perempuan dan suaminya telah masuk Islam.
Setelah mendengar kabar tersebut, Beliau ra. hendak menyerang iparnya tersebut namun segera dihalangi oleh sang adik yang ingin melindungi suaminya dengan penuh keberanian.
Lebih lanjut Huzur (aba) menyampaikan riwayat tersebut:
“Akibatnya, wajah adiknya tersebut ditampar sangat keras oleh Hazrat Umar hingga dari hidungnya mengalir darah. Namun, ia tidak mundur sedikitpun atau takut. Malahan, dengan penuh keberanian ia mempersilahkan Hazrat Umar ra. melakukan apapun yang diinginkan, tetapi itu tidak akan pernah berhasil membuatnya meninggalkan ajaran Islam.”
Hazrat Mirza Masroor Ahmad selanjutnya bersabda:
“Melihat keimanan dan keberanian adiknya yang begitu mendalam, Hazrat Umar ra. menjadi tersentuh. Amarah Beliau ra. segera mereda dan beliau merasa sangat malu karena telah melukai adiknya.”
Yang Mulia (aba) bersabda bahwa Hazrat Umar kemudian ingin melihat Al-Quran, namun sebelum permintaan itu dipenuhi, adiknya memberi beberapa syarat. Beliau menyetujui syarat – syarat tersebut. Dan akhirnya beliau dapat mendengar lantunan ayat Al-Quran. Beliau sangat terkesima dengan keagungan Al-Quran dan saat itulah kehidupan beliau sepenuhnya berubah.
Hazrat Mirza Masroor Ahmad bersabda:
“Masuk ke rumah adiknya sebagai musuh keras Islam, kemudian keluar dengan beriman pada kebenaran. Beliau pun segera menemui Rasulullah Saw. dan menerima Islam. Ini semua adalah berkat keberanian tak terbatas dari seorang wanita, yang dengan keberanian dan keteguhan imannya terbukti menjadi sarana yang dapat membawa Hazrat Umar (ra) masuk ke dalam pangkuan Islam.”