Official Website Organisasi Perempuan Muslim Ahmadiyah

Doa dan Shalawat: Ubah Kekhawatiran Menjadi Kesuksesan dalam Ijtima Daerah Jabar 7

Minggu, 15 Juni 2025 – Lajnah Imaillah Daerah Jabar 7 sukses menggelar Ijtima Daerah LI 2025.  Sebanyak 14 cabang yang berasal dari kota dan kabupaten Tasikmalaya berkumpul di Masjid Baiturrahim, Kampung Nagrak, Desa Tenjowaringin. 

Meski cuaca sedikit mendung, tapi anggota Lajnah dan Nashirat tetap antusias dan memadati lokasi dilaksanakannya Ijtima Daerah. Kabar tentang pembatalan Ijtima Daerah karena situasi yang tidak kondusif, sepertinya tidak menyurutkan niat dan semangat untuk bersilaturahmi serta berkumpul dalam majelis ilmu. 

Dimulai pada pukul 08.00 WIB, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menjadi pembuka acara Ijtima Daerah. Kemudian, seluruh peserta mengucapkan ikrar janji LI dan Nashirat serta berdo’a bersama untuk kelancaran acara. Sesi selanjutnya diisi dengan laporan dan pembacaan amanat Sadr LI yang dibacakan oleh Ketua Daerah, Yanti Susianti.

Dalam amanatnya Sadr LI mengajak seluruh anggota untuk terus mengevaluasi diri secara rohani dan teguh dalam mengamalkan perubahan rohani tersebut, tidak hanya pada diri sendiri tapi juga kepada anak-anak. Seorang Ahmadi harus giat bekerja dan menjadi contoh agar dapat memberikan pengorbanan di jalanNya. Jalankan berbagai usaha dan bisnis tapi tetap utamakan agama di atas dunia. Setiap anggota LI dan Nashirat harus memahami isi Al-Qur’an dengan penuh hikmat; memeriksa shalat apakah sudah didirikan dengan tepat waktu dan berjamaah, dengan begitu maka kita telah berlaku adil terhadap ikrar janji baiat kita. 

Pada sesi selanjutnya, Nisa Rachmania, Muavin Sadr Waeefat-e-Nau didampingi Sekr. Isyaat PPLI, Nn. Nur Sayyidatunnisa menyampaikan materi yang sesuai dengan tema Ijtima Daerah LI 2025, yaitu “Perbaiki Diri dan Pererat Persaudaraan sebagai Wujud Syukur 100 tahun Jemaat Ahmadiyah Indonesia”.

Dalam pemaparan materi, anggota LI diingatkan untuk berusaha memperbaiki diri menjadi pribadi yang menyenangkan dan menenangkan, diantaranya bersifat tulus, ramah, lemah lembut, mendamaikan, tenang dalam bersikap, lebih banyak mendengar, pemaaf, peduli, menutupi aib orang lain, serta membantu mencari solusi dari permasalahan. Anggota LI juga dilarang untuk melakukan perbuatan yang dapat merusak hubungan persaudaraan.

Selanjutnya, evaluasi cabang-cabang terkait pencapaian pelaksanaan Agenda Syuro. Pemaparan dilakukan dengan tanya jawab interaktif dan pemberian souvenir. Sesuai nasihat Hz. Muslih Mau’ud ra bahwa, “Islam akan berhasil jika dapat memperbaiki lima puluh persen kaum perempuan,” maka setiap anggota LI harus berupaya memperbaiki diri menuju ketakwaan sejati. Caranya adalah dengan dawam shalat wajib, tahajud, belajar memahami Al-Qur’an, mengevaluasi diri, serta mengikuti nizam Wasiyat bagi yang memenuhi kriteria. 

Selain LI, penyampaian materi juga diberikan kepada 245 orang Nashirat. Dengsn tema, “Aku Bahagia Menjadi Teman yang Baik,” disampaikan oleh Dr. Aan F.Nisa, Mufatish LI  Daerah Jabar 7. Lomba-lomba baik LI maupun Nashirat juga dilaksanakan, diantaranya lomba MTQ, lomba pidato, dan lomba nazm. Apresiasi juga diberikan kepada MB LI dan Nashirat yang khatam membaca Al-Qur’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LI Indonesia Update