Silabus Ta’lim–Tarbiyat Seri III (April–Juni 2025) ini membahas pengorbanan harta sebagai wujud ketakwaan dan kecintaan kepada Allah. Ayat-ayat Al-Qur’an menegaskan bahwa kebajikan sejati hanya dapat diraih dengan membelanjakan harta yang paling dicintai di jalan-Nya, dan infak akan dilipatgandakan pahalanya. Hadis-hadis Rasulullah saw mengingatkan bahwa sedekah tidak mengurangi harta, bahkan mendatangkan keberkahan.
Materi Asmaul Husna (Al-Wasi’, Ar-Razzaq, Al-Ghaniy) menanamkan keyakinan bahwa Allah Maha Luas, Maha Pemberi Rezeki, dan Maha Kaya, sehingga seorang mukmin tidak perlu takut kekurangan ketika berkorban di jalan Allah. Pengorbanan harta juga menjadi sarana memperteguh iman, menumbuhkan keberanian, dan membawa ketenangan hati.
Risalah Al-Wasiyat karya Hadhrat Masih Mau’ud as dijelaskan sebagai program Ilahi untuk membedakan orang beriman sejati dari yang munafik, sekaligus menjadi tatanan ekonomi spiritual Jemaat. Skema ini mengatur agar anggota mewasiyatkan minimal 1/10 hingga maksimal 1/3 harta untuk kemajuan Islam, pendidikan, tabligh, serta bantuan sosial. Mereka yang bergabung di dalamnya diharapkan hidup bertakwa dan layak dimakamkan di Bahisyti Maqbarah.
Khalifah mengajak anggota, khususnya generasi muda dan perempuan, untuk berpartisipasi aktif dalam sistem Wasiyat, menetapkan standar baru dalam pengorbanan, dan menjadikannya sebagai bentuk syukur atas nikmat Khilafat.
Silabus Talim-Tarbiyat Seri III Pengorbanan Harta Alwasiyat
