Panunggangan Pusat, Senin, 13 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat spiritualitas dan peran sosial perempuan Ahmadiyah, Lajnah Imaillah Panunggangan Pusat menggelar kegiatan rutin Muawanah bulanan pada Senin (13/07) bertempat di Masjid Ar-Rahmat, Panunggangan. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan anggota Lajnah, Nashirat, serta pengurus inti dari berbagai bidang.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ny. Icih, disusul dengan nazm oleh Nn. Annisa Rahma, pembacaan janji Lajnah Imaillah, serta NAI yang dipimpin langsung oleh Ketua Lajnah Cabang. Dalam sambutannya, Ketua Lajnah menekankan pentingnya menanamkan karakter spiritual sejak dini, khususnya melalui program celengan candah bagi Nashirat. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga penampilan sesuai syariat, menjaga kehormatan diri, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan tahajud berjamaah yang direncanakan dua kali setiap bulan.
Laporan Bidang: Sinergi Rohani dan Sosial
Berbagai bidang turut menyampaikan laporan kegiatan dan himbauan. Sekretaris Ta’lim mendorong peningkatan kehadiran dalam kegiatan keagamaan, baik secara individu maupun kolektif. Sekretaris Khidmat-e-Khalq mengajak anggota menjadi Calon Donor Mata (CDM) dan memberikan perhatian khusus kepada ibu yang baru melahirkan melalui program kunjungan. Sementara itu, Sekretaris SWD menyoroti pentingnya pengembangan UMKM melalui koperasi internal yang bersinergi dengan program tabligh. Di bidang penerbitan, Sekretaris Isyaat menggerakkan kembali semangat literasi anggota dengan program Pohon Literasi dan mengumumkan penerbitan buletin edisi terbaru.
Diskusi Interaktif: Sabar dan Etika Digital
Salah satu sesi unggulan dalam Muawanah ini adalah diskusi interaktif yang terbagi menjadi dua kelompok: Kelompok Sabar dan Kelompok Gadget. Diskusi ini memberikan ruang refleksi dan edukasi bagi anggota, baik dalam aspek spiritual maupun perilaku sosial di era digital.
Kelompok Sabar, yang dipandu oleh Halimah, membahas materi “Sabar: Jalan Menuju Ridha Ilahi” yang bersumber dari Khutbah Jumat Hz. Khalifatul Masih V atba (4 Juni 2010). Sabar dipaparkan sebagai pilar kekuatan karakter dalam Islam yang menjadi dasar amal saleh. Diskusi berkembang pada pertanyaan mengenai batas kesabaran manusia yang dijawab dari perspektif psikologis, sosial, dan spiritual.
Sementara itu, Kelompok Gadget yang dipandu oleh Mardiana membahas tema “Tantangan dan Adab Bermedia Sosial”. Mengutip sabda Nabi Muhammad saw. “Malu adalah sebagian dari iman”, kelompok ini mengajak anggota untuk menjaga etika digital, menghindari fitnah, membatasi publikasi foto pribadi, serta menahan diri dari membuka aib di media sosial. Sekretaris Tarbiyat menyimpulkan dengan pernyataan reflektif: “Sosmed itu antara sabar dan bodoh”, menekankan pentingnya kontrol diri dalam penggunaan teknologi.
Rabtah dan Silaturahmi: Menebar Nilai Jamaat
Usai kegiatan utama, rombongan Lajnah bersama Bapak Mubaligh, Ketua Cabang, serta pengurus Panpus melakukan kunjungan rabtah ke beberapa rumah warga dan anggota.
Kunjungan pertama dilakukan ke rumah Ibu Syarifatun Saputri, seorang anggota yang beberapa tahun lalu menikah dengan seorang non-Ahmadi. Beliau telah menulis surat permohonan kepada Huzur atba dan tengah menunggu keputusan dari Markaz. Doa bersama dipanjatkan agar beliau diberikan taufik untuk kembali aktif dalam Jamaat.
Kunjungan kedua menyasar kediaman Pak Arman, warga non-Ahmadi yang baru saja pulih dari perawatan akibat penyakit Leptospirosis. Rombongan menyampaikan doa dan dukungan kepada keluarga, serta menjalin silaturahmi yang erat dengan masyarakat sekitar.
Kegiatan Muawanah Lajnah Imaillah Panpus bulan Juli 2025 ini menjadi momentum penguatan spiritual dan sosial yang holistik. Melalui penyampaian materi rohani, diskusi tematik, serta aksi sosial, kegiatan ini membentuk karakter perempuan Ahmadi yang tangguh, beradab, serta aktif memberi kontribusi positif bagi masyarakat. Semoga semangat ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi seluruh cabang di Indonesia.