Banjarmasin, 18 Agustus 2025 – Sekretariat Ahmadiyah Jln. Dahlia Kebun Sayur RT 11 kembali menjadi tuan rumah kegiatan Refleksi Kemerdekaan RI ke-80 yang digelar Komunitas Perempuan Interfaith (KPI). Acara berlangsung secara hybrid, baik melalui Zoom maupun pertemuan tatap muka, dengan mengusung tema “Merawat Indonesia: Perempuan Interfaith Merajut Harmoni (Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI dalam Menjawab Tantangan Intoleransi dan Kemerdekaan Beragama).”
Rangkaian kegiatan dimulai pukul 09.00 WITA, dibuka oleh MC, Anna Trombine, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan doa oleh Lanny Kumala. Sambutan pertama disampaikan Ketua Pelaksana Megawati, kemudian sambutan tuan rumah oleh Aminullah Yusuf (Mubda Kalsel), serta sambutan Ketua KPI, Mariatul Asiah.

Sesi utama berupa refleksi diisi oleh Nia Sjarifuddin, Sekjen Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, dengan Moderator, Fifi. Dalam pemaparannya, Nia menekankan pentingnya menjaga konsensus kebangsaan (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945), mengelola keberagaman secara adil, dan memperkuat solidaritas lintas iman. Menurutnya, KPI harus terus memperluas kiprah dalam merawat toleransi, membangun gotong royong, dan menanamkan pendidikan keluarga yang menumbuhkan rasa hormat terhadap keberagaman.
Refleksi kemudian dilanjutkan oleh perwakilan lintas agama dan komunitas. Ira Nurasyidah (Ketda Kalsel) menekankan bahwa semakin lama Indonesia merdeka, semakin besar harapan intoleransi dapat berkurang, serta perlunya kerja bersama dalam menyuarakan kerukunan dan kesetaraan.
Acara hybrid ditutup pukul 12.00 WITA dengan doa oleh Hj. Noormayani, kemudian dilanjutkan dengan istirahat, makan siang, dan lomba-lomba Agustusan di halaman sekretariat Ahmadiyah. Seluruh rangkaian berjalan lancar dan penuh kehangatan.
Kegiatan refleksi berlanjut pada Selasa, 19 Agustus 2025 melalui siaran radio RRI Pro 1 Banjarmasin dalam program Ngobrol Bareng Komunitas (NGOBRAS). Hadir sebagai narasumber antara lain Ketua KPI Mariatul Asiah, Sekretaris KPI Maimunah, Koordinator Program & Aksi Rafikah, Pendeta Alexandra (Bidang Kajian & Riset), serta Ismalia (Koordinator Pengaduan Korban Berbasis Gender).
Dalam siaran tersebut, KPI menegaskan harapannya agar momentum 80 tahun kemerdekaan menjadi penguat langkah perempuan lintas iman dalam menjaga persatuan, menolak intoleransi, dan menghadirkan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa yang didalamnya terdapat berbagai perempuan antar agama,ras dan suku di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Alhamdulillah mampu menciptakan kedamaian di antara satu sama lain yang terus saling menguatkan. Terlebih Ahmadiyah dan khususnya Lajnah Imaillah yang selalu mendapatkan kepercayaan menjadi bagian dari pendukung dalam segala program yang dilaksanakan oleh KPI, semoga bisa selalu membawa pengaruh positif untuk rabtah yang sudah terjalin baik di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Kontributor: Isyaat Banjarmasin
