Dalam kehidupan sehari-hari pun, ajaran Islam telah menegaskan posisi kaum perempuan yang sangat mulia. Ketika kaum laki-laki mendapatkan tugas untuk mencari nafkah bagi keluarga, maka kaum perempuan yang menjadi pemimpin dalam kehidupan rumah tangga, kaum perempuan yang mengawasi pendidikan dan pengajaran anggota keluarganya. Kaum perempuan menjadi garda terdepan dalam memelihara kemurnian suatu keluarga dari rong-rongan kehidupan dunia yang membahayakan. Kaum perempuan juga yang menjadi pengendali arah kemuliaan suatu keluarga. Ketika keseimbangan tanggung jawab ini ditegakkan, maka suasana indah disebuah rumah tangga akan tercipta.
Tanpa terlepas dari kodratnya, perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ibu adalah pendidik pertama, mentor pertama. Jika ibu terdidik, anak-anaknya akan terdidik dengan baik. Ketika ibu bijaksana, anak-anak akan dituntun ke jalan kebijaksanaan. Jika ibu religius, ia akan menunjukkan kepada anak-anaknya bagaimana mereka seharusnya mencintai Tuhan. Jika ibu bermoral, ia membimbing anak-anaknya ke jalan kebenaran. Oleh karena itu, jelaslah bahwa generasi mendatang bergantung pada ibu-ibu masa kini yang membentuk moral mereka sesuai ajaran Islam.
Menerapkan pola asuh yang baik pada anak merupakan awal mula terbentuknya peradaban yang baik pula. Hal demikian dikarenakan anak merupakan generasi penerus yang akan membangun dan membawa perubahan untuk bangsa ini ke arah yang lebih baik serta menjaga tali dakwah agamanya di masa yang akan datang.
Kemerdekaan kaum perempuan dan kemajuan peradaban memiliki kolerasi yang jelas. Sebab perempuan dan anak merupakan komponen penting dalam pembangunan peradaban. Maka pada era digital sekarang ini, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, perempuan menyuarakan kemerdekaannya melalui hal-hal baik yang ia tanamkan kepada dirinya, kepada anak keturunannya, juga kepada orang-orang disekitarnya. Semoga Allah Ta’ala memampukan para perempuan Ahmadi menjadi pribadi dan ibu yang baik dalam mendidik anak shalih dan shaliha sebagai penerus bangsa, dan mewujudkan Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.