Alih Bahasa: Syafia Thaherah
Delegasi anggota Lajnah Imaillah Norwegia mendapat kehormatan untuk melaksanakan mulaqat dengan Hazrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V (aba) di Islamabad, Tilford (5/10/2025). Dalam mulaqat tersebut Huzur memberikan kesempatan kepada para peserta untuk sesi tanya jawab yang terangkum sebagai berikut.
Hikmah di Balik Penciptaan Manusia
Pertanyaan pertama yaitu bagaimana menanggapi orang-orang yang memiliki pertanyaan mengapa Tuhan menciptakan manusia dan dunia tanpa persetujuan. Huzur (aba) menjelaskan bahwa Allah adalah Tuhan Sang Maha Pencipta. Ibarat seseorang yang ingin menaruh sebuah buku catatan dari tangannya dimanapun ia mau tanpa perlu izin siapapun. Demikian pula Tuhan Yang Maha Agung, memiliki kekuasaan atas ciptaan-Nya. Dia menciptakan hewan, gunung, pepohonan, dan seluruh alam semesta. Di dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa seluruh ciptaan memuliakan-Nya dan memahami bagaimana cara bersyukur kepada-Nya.
Huzur (aba) memberi penekanan tentang betapa luasnya alam semesta ini. Ketika kita melihat peta galaksi, seluruh planet termasuk bumi kita bahkan lebih kecil daripada sebuah titik, yang sering diilustrasikan dengan ungkapan, “Bumi kita ada di suatu tempat di sini.” Dalam konteks kosmik ini, wujud seorang manusia lebih kecil daripada wujud organisme mikroskopis. Oleh karena itu, merupakan anugerah Allah yang luar biasa dimana Dia menciptakan dan menganugerahkan kita berkah yang tak terhingga jumlahnya di planet kecil ini, yang memungkinkan kita dapat hidup dengan nyaman.
Untuk gambaran yang lebih jelas, Huzur menceritakan sebuah kisah di masa kehidupan Hazrat Khalifatul Masih I (ra). Saat itu, Beliau sering melihat seorang pria yang terus-menerus meratap di jalan, “Ya Allah, aku tidak menyukai dunia-Mu.” Suatu hari, pria itu duduk dalam diam. Ketika ditanya mengapa, ia menjawab, “Hari ini, Allah menjawabku. Dia berfirman, ‘Pergilah ke dunia yang kau sukai.’ Dan aku tidak punya jawaban.” Huzur (aba) bersabda, jika pria sederhana ini saja dapat memahami kenyataan ini, maka orang-orang yang mempertanyakan hal tersebut pun seharusnya dapat memahaminya.
Mengatasi Rasa Takut terhadap Pernikahan
Seorang anggota Lajnah menyampaikan terkait meningkatnya angka perselisihan dan perceraian di dunia yang menimbulkan kecemasan akan pernikahan pada sebagian orang, dan ia meminta bimbingan Huzur (aba) tentang cara mengatasi kecemasan ini. Huzur menjelaskan bahwa tarbiyat para anggota merupakan tanggung jawab seluruh sistem di dalam Jemaat, mulai dari tingkat cabang hingga pusat. Hal ini telah berulang kali dibahas oleh Huzur dalam khotbah Jumat, juga pidato terbaru Beliau kepada Lajnah Imaillah di Jerman dan Inggris, dimana Beliau menyerukan kepada seluruh anggota untuk perbaikan diri.
Allah Ta’ala telah menetapkan hak-hak yang jelas bagi laki-laki dan perempuan. Laki-laki diperintahkan dalam Al-Qur’an untuk bersikap baik kepada istri mereka, terdapat di dalam QS. An-Nisa ayat 20. Nabi Muhammad (saw) memberikan contoh terbaik tentang bagaimana cara merawat istri.
