Lajnah.id – Webinar Psikologi baru saja digelar pada Minggu, 9 Juni 2024 melalui media zoom dan youtube. Acara yang digelar AMSAW ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dan masyarakat umum.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental dan cara mengembangkan empati terhadap mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.
Mengangkat tema “Pahami Kesehatan Mental dan Berempati,” acara menghadirkan 2 orang narasumber yaitu Laela Siddiqah S.Pi., M.Psi. dan Putri Nur Habibah, seorang seorang mahasiswi psikologi.
Dalam pemaparan materinya, narasumber membahas dasar-dasar kesehatan mental, penyebab gangguan mental, dan pentingnya deteksi dini. Poin utama yang disampaikan Laela adalah bahwa kesehatan mental terkait dengan kemampuan mengatasi tekanan hidup.
“Kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan di mana seseorang mampu menyadari potensi dirinya, mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi kepada komunitasnya.” Ungkapnya.
Laela juga menyebutkan bahwa penyebab gangguan mental bisa bersifat biologis, psikologis dan sosial, di mana deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah kondisi yang lebih parah.
Narasumber berikutnya adalah seorang mahasiswi psikologi yang menyampaikan ketertarikannya dengan karakteristik manusia yang beraneka ragam.
Putri juga mengungkapkan adanya efek yang bis berbahaya dari over sharing terkait kesehatan mental.
“Saat ini marak sekali self diagnosis dan juga over sharing kondisi mental. Sangat berbahaya karena (over sharing) akan menjadi efek domino, jadi seseorang yang sebelumnya tidak merasakan apa yang tengah kita rasakan menjadi ter-trigger bagi orang lain.” Ucap Putri.
Setelah pemaparan materi, peserta webinar dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan. Beberapa penanya bahkan menyatakan ada anggota keluarga yang terdiagnosa penyakit tertentu.
“Ibu saya terdiagnosa mengalami gangguan yakni, Skizofrenia dan terkena waham. Sebagai anak dan keluarga apa yang harus saya lakukan?”
Terkait pertanyaan tersebut, Ibu Laela menjawab, bahwa yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi kepada keluarga supaya memahami mengapa keadaan tersebut dapat terjadi.
Penting bagi keluarga untuk mau berkonsultasi kembali ke dokter serta mengambil peran yakni dapat berupa pendampingan, karena dalam menemani penyintas Skizofrenia memerlukan effort yang tidak sederhana dan harus menciptakan kondisi yang nyaman.
Webinar ditutup dengan pesan bahwa memahami kesehatan mental dan mengembangkan empati adalah langkah penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan inklusif.
Memberikan apresiasi dan ruang berbagi cerita adalah hal sederhana yang sering terlewatkan. Penyelenggara berharap, peserta dapat menjadi agen perubahan dalam mengurangi stigma kesehatan mental di komunitas masing-masing.