Kamis, 4 Desember 2024.
Sore itu, halaman Masjid An-Nashr menjadi titik kumpul keberangkatan ditemani rintikan hujan. Empat bus berjajar di depan gerbang siap untuk mengantarkan kami ke tempat tujuan.
Pukul 16.00 WIB, Kami pun berdoa bersama dan memulai perjalanan. Suasana di bus berasa hangat, kebahagian terpancar dari wajah tamu – tamu Masih Mau’ud as. Banyak kejadian yang tak terduga dari ban bocor, AC bocor dan lainnya. Tak lama, kami menyantap makan malam yang telah disediakan. Lalu kami tunaikan Shalat Maghrib dan Isya.
Singkat cerita, kami sudah sampai di Kuningan, dekat dengan desa Manislor. Disinilah bom waktu itu meledak, membuat semua anggota yang di dalam bus penuh tanya. Karena di tempat ini kami beristirahat cukup lama padahal jarak kami ke Manislor sudah dekat. Rupanya, ada Maklumat untuk menunggu atau menunda perjalanan.
Kami gelisah sambil menunggu instruksi selanjutnya. Amir perjalanan akhirnya mengumumkan batalnya Jalsah. Kami seperti disambar petir di siang bolong. Semua rombongan diharapkan putar balik ke arah Markaz, karena semua jalan telah di blockade oleh aparat.
Suasana yang tadinya bahagia berubah. Banyak sekali pertanyaan beradu di kepala ini. Ingin sekali hati ini menjerit, semua impian, kerinduan untuk berjumpa saudara – saudara rohani sirna dalam sekejap. Padahal tujuan Jalsah itu sendiri adalah mempererat ukhuwah Islamiyah, dimana kami akan menjalin hubungan dan mempererat tali persaudaraan, beribadah (menjalankan shalat 5 waktu dan shalat tahajud berjamaah) tidak ada sedikitpun di benak kami akan melakukan tidakan yang melanggar agama
Kenapa Jalsah Salanah ini dilarang diselenggarakan? Kami yakin akan bayak hikmah di balik semua kejadian ini. Insyaallah jalan pertablighan akan tersebar melalui kejadian ini seiring tersebarnya berita ini di jejaring media sosial.
Akhirnya kami 4 rombongan bus pun kembali ke Markaz, dan tiba pukul 03.00 WIB di Masjid An Nashr. Banyak hikmah, kita bisa belajar untuk Ikhlas dan taat. Seperti kutipan ini “Hal yang terberat dari sebuah ketaatan adalah saat kita harus taat pada apa yang kita tidak suka. Kita harus rela juga ikhlas pada apa yang membuat kita kecewa. Kita harus taat, rela juga ikhlas ketika Jalsah Salanah tak bisa terselenggara.” (Hafsar Jalsan Salanah Mln. Rahmat Hidayat Shd)”
Semoga dengan kejadian ini kita bisa introspeksi diri dan lebih meningkatkan keimanan, ketakwaan kita kepada Allah swt. Sekian secuil cerita perjalanan Jalsah Salahan 2024. Love For All Hatred For None
Penulis : Ayu Hanifah
Editor: Sofia F