Di balik tirai malam yang riang,
Kita menanti bintang bersinar,
Dengan harapan yang membara,
Namun semua sirna, hampa dan pudar.
Rencana indah terukir di benak,
Lantunan Quran, syair dan suara khas yang menggema dari Na’rae takbir
telah terngiang dan terukir jelas
Namun angin membawa kabar kelam,
Acara yang dinanti, kini hanya bayang
Lampu-lampu redup, rintikan hujan,
Suara isak tangis, sepi bermalam,
angin berhembus
Kekecewaan, hati tertekan,
Mimpi yang indah, kini terhenti.
Namun di balik luka yang mendalam,
Ada pelajaran yang tak ternilai,
Bahwa hidup tak selalu sesuai rencana,
Dan dari kegagalan, kita belajar berdiri lagi.
Satu rahasia besar dari sebuah kegagalan ini
Bahwa janji Tuhan mengabulkan permohonan para hamba yang terdzolimi,
Dari jalan ini karpet merah telah terbentang untuk pengabulan doa
Dengan itu teruslah melantunkan doa doa
Hingga menembus singgasana Illahi
Jadi, biarkan air mata mengalir,
Biarkan hati merasakan pedih,
Karena setelah hujan, pelangi akan muncul,
Dan harapan baru akan kembali bersinar.
Ahmadiyah Zindabad
Penulis : Natasya Quratul Ainy