Official Website Organisasi Perempuan Muslim Ahmadiyah

JAI dan KWI Jalin Silaturahmi, Bahas Perdamaian Lintas Iman dan Rencana Kolaborasi

Jakarta, 21 April 2025, Dalam semangat memperingati Hari Kartini, perwakilan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan hangat ini diwarnai dengan dialog antar umat beragama yang sarat semangat persaudaraan dan kolaborasi untuk perdamaian bangsa.

Tim dari Pengurus Pusat Lajnah Imaillah (PPLI), Evy dan Linda, tiba lebih awal di Stasiun Gondangdia dan berjalan kaki menuju Gedung KWI. Tak berselang lama, rombongan JAI yang terdiri dari Amir Nasional, Naib Amir Da’wat Ilallah, Umur Kharijiyah, perwakilan PPMA, dan staf lainnya tiba dan langsung diterima untuk berdiskusi di Ruang Rapat Ignasius, lantai 8.

Pertemuan dibuka oleh Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko, Pr. Ketua KWI, Mgr. Antonius, menyampaikan sambutan dan apresiasi atas kunjungan JAI, serta menjelaskan rencana kerjasama lintas iman yang akan digelar bersama Wahid Foundation dalam acara bertema harmoni dan lingkungan hidup.

Amir Nasional JAI, Mln. Mirajudin Sahid, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar umat beragama melalui silaturahmi dan dialog. Ia juga berbagi kisah kedekatannya dengan lingkungan Kristen sejak kecil, serta menegaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun Indonesia yang damai.

“Kami ingin berbagi pengalaman dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, serta berharap ke depan bisa menghadirkan pimpinan kami ke Indonesia seperti halnya kedatangan Paus Fransiskus,” ujar Mln. Mirajudin Sahid.

Sementara itu, Umur Kharijiyah menambahkan bahwa menjelang peringatan 100 tahun JAI pada Desember 2025, pihaknya berencana menggelar konferensi tokoh agama dari dalam dan luar negeri. Ia berharap KWI dapat turut ambil bagian dalam kegiatan yang mengusung tema besar perdamaian dunia.

Dalam sesi diskusi, pihak KWI juga menanyakan tentang struktur kepemimpinan JAI. Dijelaskan bahwa pimpinan tertinggi Ahmadiyah disebut Khalifah atau Imam Internasional Jemaat Ahmadiyah (Khalifatul Masih).

Naib Amir Da’wat Ilallah turut berbagi pengalaman pribadinya yang sempat bergabung dalam kelompok radikal sebelum akhirnya menemukan kedamaian di Ahmadiyah. Ia menekankan pentingnya keberagaman sebagai rahmat dan mendorong harmoni antar umat.

Obrolan dilanjutkan dengan pemaparan dari Mln. Zafrullah tentang motto Jemaat Ahmadiyah yang telah dikenal luas di dunia, “Love for All, Hatred for None”, sebagai semangat utama dalam membangun perdamaian global.

Perwakilan dari PPMKAI juga turut menyampaikan keinginan untuk bekerjasama dengan pemuda Katolik dalam berbagai bidang, termasuk kegiatan sosial dan kemasyarakatan lainnya.

Sementara itu, perwakilan dari Lajnah Imaillah (organisasi perempuan Ahmadiyah) mengungkapkan bahwa hubungan kerjasama dengan organisasi perempuan Katolik, khususnya WKRI, telah terjalin lama, terutama dengan ketua sebelumnya, Ibu Justina. Mereka berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjut di masa mendatang.

Romo Siswantoko kemudian menjelaskan peran aktif perempuan Katolik dalam menyambut kedatangan Paus, termasuk dalam Misa Akbar di Stadion GBK yang berlangsung tertib dan bersih. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut dibiayai oleh gereja secara mandiri, dengan kolaborasi lintas organisasi Katolik, termasuk perempuan sebagai motor penggerak logistik dan pendanaan.

Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam ini ditutup dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama. Tak lama setelah acara usai, rombongan JAI mendapatkan kabar wafatnya Paus Fransiskus. Secara spontan, kami menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada pihak KWI dan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Mln. Mirajudin Sahid.

Silaturahmi ini menjadi momentum penting dalam membangun jembatan harmoni antar umat beragama di Indonesia, dengan semangat gotong royong dan cinta damai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LI Indonesia Update