Oleh: Yati Nurhayati Abidin (Sekretaris TMB PPLI)
Bogor, 10–11 Mei 2025 — Bertempat di Gedung Baitul Afiyat, telah sukses diselenggarakan Pelatihan Daiyah Khusus bagi Mubayyiah Baru (MB) Potensial. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 10 daerah terpilih, yaitu Markaz DK Jakarta, Banten 01 dan 02, serta Jabar 01–06. Pelatihan dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom dan YouTube, sehingga dapat diikuti oleh seluruh cabang se-Nusantara.
Acara dibuka secara resmi oleh Sadr Lajnah Imaillah Indonesia, Dr. Lilis Aisyah Bakri, M.Pd., dan diisi oleh lima orang pemateri yang kompeten di bidangnya. Setelah doa pembuka, Sadr LII menyampaikan sambutan pembuka. Beliau menjelaskan bahwa program ini merupakan yang pertama kali diadakan oleh Sekretaris TMB PPLI, atas arahan Bapak Amir Nasional melalui Sekretaris TMB PB. Tujuan utama pelatihan ini adalah agar para MB memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kebenaran ajaran Islam serta merasakan manisnya beragama, sehingga mampu menyampaikan pesan tabligh secara efektif saat kembali ke daerah masing-masing.
Hz. Khalifatul Masih IV r.a. bersabda:
“Setiap anggota Jemaat, tanpa kecuali, harus menjadi Da’i Ilallah. Sudah lewat masanya menugaskan tugas ini hanya kepada beberapa Da’i Ilallah tertentu saja. Hari ini, setiap pria, wanita, tua, muda, bahkan anak-anak, harus menyadari tanggung jawab untuk mengajak manusia kepada Allah. Ini adalah kebutuhan zaman, dan ini adalah panggilan waktu.”
(Khutbah Jumat, London, 1985 – Peluncuran Gerakan Da’wat Ilallah)
“Inilah saatnya di mana anak-anak pun harus mulai bertabligh. Begitu juga orang-orang tua. Bahkan mereka yang sakit dan terbaring di tempat tidurnya pun harus tetap menjadi da’iyah, setidaknya melalui doa-doa.”
(Khutbah Jumat, London, 1985)
Tujuan Pelatihan:
1. MB memahami status dan kedudukan Hz. Masih Mau’ud a.s. serta keutamaan Nizam Khilafat.
2. MB memahami akidah dasar Jemaat Ahmadiyah dan aktif dalam kegiatan Jemaat.
3. MB menjadi Ahmadi yang militan dalam semangat tabligh, terutama kepada keluarga dan kerabat.
4. MB memahami hakikat pengorbanan harta dan aktif dalam berbagai gerakan pengorbanan.
5. MB bersedia menjadi da’iyah khusus yang giat menyampaikan tabligh.
Para peserta mengikuti seluruh rangkaian acara dengan semangat dan keakraban, hingga terjalin ukhuwah yang erat.
Materi pertama bertema Motivasi dan Character Building disampaikan oleh Ibu Syahidah Amatun Nisa. Ia mendorong peserta untuk memulai tabligh dari langkah kecil:
“Bergeraklah walau hanya satu kata, karena satu kata kebenaran bisa mengubah dunia seseorang,” ujarnya.
Sesi Sharing bersama Sadr LII menjadi salah satu agenda yang paling dinantikan. Awalnya dijadwalkan sore hari, namun dimajukan karena alasan teknis. Dalam sesi ini, para peserta berbagi kisah baiat mereka dengan penuh haru. Suasana menjadi sangat emosional dan menyentuh. Acara diakhiri dengan foto bersama, karena keesokan harinya Ibu Sadr berhalangan hadir.
Materi kedua bertema Kewafatan Nabi Isa a.s. disampaikan oleh Ibu Yatty Barmawi. Materi ini merupakan salah satu akidah pokok dalam Jemaat, dan disampaikan dengan jelas dan logis. Peserta aktif bertanya dan mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Materi ketiga mengenai Kedudukan Masih Mau’ud a.s. dan Nizam Khilafat disampaikan oleh Ibu Ira Rahayu. Para peserta diperkenalkan pada nama-nama dan foto para Khalifah secara berurutan untuk memperkuat pemahaman mereka.
Setelah istirahat, peserta diajak mengenal Markaz lebih dekat. Kunjungan pertama adalah ke Perpustakaan Nusrat Jahan yang dipandu oleh Sekretaris Isyaat PPLI, Ibu Nursyaidatunisa. Buku-buku tertata rapi dan sejarah perpustakaan dijelaskan dengan menarik. Selanjutnya, peserta mengunjungi ruang San’at Wadaskari yang memamerkan karya-karya Lajnah.