Jambi, 29 Mei 2025 — Suasana berbeda tampak di Masjid Al-Hidayah, Jambi. Tidak hanya menjadi tempat ibadah, hari itu masjid juga berubah menjadi pusat kegiatan sosial, edukatif, dan spiritual dalam rangka memperingati 117 tahun berdirinya Khilafat Ahmadiyah.
Dari pagi hingga sore, rangkaian kegiatan padat namun bermakna digelar. Dimulai dengan aksi donor darah yang terbuka untuk umum, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 72 partisipan, terdiri dari 44 anggota Jemaat dan 28 warga sekitar, termasuk 4 personel dari PMI Kota Jambi. Beberapa warga yang semula takut mencoba, akhirnya ikut donor setelah melihat suasana yang ramah dan suportif.
Sambil menunggu giliran, para peserta disuguhi suasana meriah namun hangat lewat bazar produk Lajnah Imaillah dari camilan rumahan hingga barang-barang preloved milik anggota. Di sisi lain, pengunjung juga dapat menikmati pameran buku kejemaatan yang edukatif.
Memasuki sore hari, suasana berubah menjadi lebih khidmat saat dimulainya Tarbiyat Cabang. Pembukaannya dimeriahkan oleh anak-anak Athfal dan Nashirat yang melantunkan nazm berjudul “Yuk Kawan Kenali Ahmadiyah” karya Mln. Iskandar Gumay. Suara merdu mereka membawa suasana lebih hangat dan penuh semangat.
Acara dilanjutkan dengan kuis interaktif bertajuk “Pasang Tepat” yang dipandu oleh Amir Daerah Jambi, Bapak Tahir Ahmad. Para peserta diminta mencocokkan program dan pencapaian para Khalifatul Masih dengan tepat dan cepat.
Juara kategori Anshar diraih oleh Bpk. Abdul Gofur yang mendapatkan buku Barahin Ahmadiyah, sementara dari kategori Nashirat diraih oleh Azalea Lirabbiha yang diganjar buku Apakah Ahmadiyah Itu?
Sebagai puncak, Mubaligh Daerah Jambi, Mln. Muhammad Syarif Hidayatullah, membawakan materi utama yang memaparkan sejarah Khilafat secara komprehensif mulai dari era Rasulullah SAW hingga Khilafat Kedua melalui Jemaat Ahmadiyah. Beliau juga menekankan bahwa Khilafat adalah karunia ilahi yang harus disyukuri, dipahami, dan dijaga dengan cinta serta ketaatan.
Kegiatan Hari Khilafat kali ini bukan hanya menjadi seremoni tahunan, tapi juga bukti nyata bahwa cinta kepada Khilafat dapat diwujudkan melalui amal, ilmu, dan kepedulian sosial.
Kontributor: Sasmira Kobandaha