Balaigana, Sintang, 31 Agustus 2025 – “Bak anak ayam kehilangan induknya.” Begitulah ungkapan warga Jemaat Balaigana menggambarkan kesepian mereka pasca mutasi Mubaligh dan ketua lokal. Namun, meski pemimpin baru belum tiba, semangat anggota tidak padam. Pesan yang selalu mereka ingat dari para Mubaligh terdahulu adalah agar tetap giat dalam Rabtah dan Tabligh sebagai wujud nyata dari motto “Love for All, Hatred for None.”
Momentum bulan kemerdekaan menjadi ruang pembuktian bahwa Balaigana tetap teguh berdiri. Rangkaian kegiatan digelar sejak 21 hingga 31 Agustus 2025 di halaman Masjid Miftahul Huda. Di antaranya turnamen bola voli persahabatan bersama klub ghair Ahmadi, lomba hiburan anak-anak seperti kelereng dan estafet sarung, pengajian cabang rutin dua pekan sekali, hingga pemilihan delegasi wakil syuro.
Sebagai puncak acara, diadakan lomba tumpeng yang diikuti seluruh anggota dan pengurus Lajnah Imaillah. Kemeriahan ini menjadi simbol kebersamaan lintas usia, dari anak-anak hingga orang tua, tanpa sekat dan tanpa rasa canggung. Kehadiran warga ghair Ahmadi yang turut berbaur menambah hangatnya suasana, sekaligus menegaskan semangat keterbukaan Balaigana.
Sebelumnya, pada 17 Agustus, anggota jemaat juga ikut serta dalam upacara HUT ke-80 RI di lapangan desa sebagai bentuk cinta tanah air. Kebersamaan ini menunjukkan bahwa meski pernah mengalami cobaan berat pasca penyerangan tahun 2021, warga Balaigana tidak goyah, melainkan semakin kuat.
“Kami yakin di masa mendatang cabang Balaigana akan semakin berkembang dan menjadi salah satu cabang terbesar di Kalbar 2. Insya Allah,” ujar salah satu pengurus dengan penuh optimisme.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk negeri tercinta. Harapan dipanjatkan agar Indonesia senantiasa aman, tenteram, dan diridai Allah SWT.
Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia. Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
Kontributor : Krisna Puji Rahayu
