Sukabumi, 28 September 2025 – Di Penghujung bulan September Lajnah Imaillah cabang Sukabumi menggelar kegiatanrutin bulanan muawanah pada hari Minggu, bertempat di Masjid Bilal, Sukabumi.
Kehadiran anggota dalam acara muawanah kali ini berjumlah 41 orang, terdiri dari 28 Lajnah Imaillah, 5 Nashirat, 7 Banath, dan 1 Abna. Suasana hangat sudah terasa sejak awal, karena acara dibuka dengan bazar makanan sederhana yang diisi oleh para anggota. Bukan hanya ajang jual beli saja, melainkan sebagai sarana kebersamaan dan dukungan satu sama lain.
Acara muawanah dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran QS. An-Nisa ayat 1-4, yang mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan keluarga, berlaku adil, dan menunaikan tanggung jawab. Dilanjutkan dengan pembacaan Janji Lajnah Imaillah dan Janji Nashirat oleh Ketua LI, serta pembacaan Nazm yang menambah khidmat suasana.
Muawanah kali ini diisi dengan berbagai materi yang bermanfaat. Mulai dari materi tentang “Adab Bertamu dalam Islam”. Ada beberapa poin dari materi ini yaitu, ketika kita akan berkunjung atau bertamu ke rumah kerabat sebaiknya membuat janji terlebih dahulu. Jika terlanjur datang kemudian tidak dibukakan pintu oleh pemilik rumah maka sewajarnya kita harus kembali lagi tanpa harus merasa kecewa. Kemudian materi Hospitality dan materi kesehatan tentang Diabetes Melitus Tipe 2.
Selama acara berlangsung, Ketua Lajnah Imaillah dan peserta muawanah saling berbagi pengalaman yang berhubungan dengan materi-materi yang disampaikan. Setelah 3 materi utama tersampaikan, dilanjutkan dengan materi lokal yaitu Silabus Ta’lim, Silabus Tabligh, Pekan Mal, Pekan Tahrik Jadid, dan Waqfi Jadid.
Selain penyampaian materi, dilaksanakan Praktek Merawat Jenazah yang di pandu oleh Lilis Sahiba. Mulai dari tata cara memandikan, membopong dan mengkafani. Sebelum acara berakhir, anggota dipersilahkan untuk diskusi pada sesi tanya jawab seputar materi-materi yang telah disampaikan. Kemudian, acara muawanah ditutup dengan doa. Dan dilanjutkan sholat Dzuhur berjamaah.
Kontributor: Rafika Setiasih