Singaparna – Kamis 8 Februari 2024 bertempat di Masjid Al-Aqso Singaparna, Lajnah Imaillah Perempuan Muslimah Ahmadiyah kembali menggelar Muawanah atau kajian rutin bulanan. Muawanah merupakan majelis ilmu yang selalu ditunggu. Selain penyampaian ilmu rohani yang bersumber dari Al-Qu’ran, hadis dan khotbah Khalifah, dalam muawanah juga disampaikan tips kesehatan, hospitality, serta berbagai kreasi makanan hasil karya muslimah Ahmadiyah.
Muawanah dibuka dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Nn. Ghaida Safa. Setelahnya, berturut-turut Sekr. Ta’lim dan Sekr. Tarbiyat menyampaikan silabus Talim Tarbiyat yang bahasannya terfokus pada Shalat.
Sebagai amalan yang pertama kali dihisab, maka anggota Lajnah diharapkan dapat memperbaiki shalatnya hingga mampu mendapatkan kelezatan dalam mendirikan shalat. Berbeda dari biasanya, pada muawanah kali ini diadakan juga sesi Diskusi Tabligh.
Peserta dibagi menjadi enam kelompok. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu masalah yang kerap ditemui saat bertabligh. Permasalahan yang dibahas antara lain: proses baiat kepada Imam Mahdi, muslimah Ahmadiyah melaksanakan Shalat Jum’at, donor mata, serta tata cara pernikahan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Setelahnya, perwakilan tiap kelompok mengemukakan pendapat sesuai pengalaman yang pernah ditemui. Diskusi terasa meriah dan hidup.
Kejutan lain untuk peserta adalah pelaksanaan kuis. Setiap peserta diwajibkan mengikuti kuis yang merupakan evaluasi terhadap materi-materi yang disampaikan dalam kelas talim tarbiyat setiap bulannya. Peserta terlihat antusias berusaha menyelesaikan sepuluh soal pilihan ganda.
Muawanah yang dihadiri oleh 69 Lajnah serta 26 anak-anak ini diakhiri dengan Do’a dan Shalat Zuhur berjamaah. Dina, salah satu Pengurus Daerah Jabar 7 menyebutkan, dengan diskusi ibu-ibu Lajnah diharapkan untuk bisa menyampaikan informasi dan pendapatnya, sekaligus menangkal kekeliruan informasi mengenai Jamaah Muslim Ahmadiyah.
Sementara itu, Suryati–Sekr. Tabligh LI cabang Singaparna berharap dengan diskusi, ibu-ibu serta remaja muslimah Ahmadiyah dapat lebih percaya diri dalam menyampaikan kebenaran ajaran Islam yang hakiki.
Kontributor: Rahma Candra