Official Website Organisasi Perempuan Muslim Ahmadiyah

Bangun Pondasi Kerjasama Berkelanjutan, Lajnah Imaillah Terima Kunjungan Badan Musyawarah antar Agama

Lajnah Imaillah

Kemang, Bogor – Senin, 29 April 2024, Lajnah Imaillah Indonesia mendapat kunjungan dari Badan Musyawarah Antar Agama (BAMAG) di Gedung Baitul Afiyaat, Area Markaz, Kemang.

PPLI diwakili oleh Ibu Isye Nuraisya didampingi oleh Tim Humas PPLI. Delegasi tamu adalah Yohanes Kasto, Ann. Halatu, St. Yos Simanjuntak, Sri Uto, dan Syuli M. Ratulangi.

Para tamu mengunjungi markaz Jemaat Ahmadiyah Indonesia, termasuk Gedung Lajnah Imaillah “Baitul Afiyaat” setelah melakukan tur Peace Centre dan Jamiah. Sebelumnya, tamu dijamu dengan hidangan yang disiapkan oleh tim Zhiafat PPLI.

Diawali dengan melihat ruang rapat, para tamu terlihat  kagum dengan luas dan tata ruang yang ada. Pojok SWD di ruangan ini memperlihatkan berbagai kerajinan karya Lajnah.

Setelah puas memandang hasil karya lajnah, rombongan kemudian menuju ke lantai 2. Kantor sekretariat menjadi salah satu tempat yang dikunjungi dan bahkan sempat berfoto bersama.

Ketika disampaikan bahwa masih ada satu lantai lagi, mereka pun semangat untuk melihatnya.

“Wah kita bisa poco poco disini,” ucap salah satu tamu karena antusias melihat lapangan bulutangkis dan merencanakan ingin  berolahraga bersama.

Tur dilanjutkan menuju Perpustakaan Nusrat Jahan untuk menyaksikan video promosi perdamaian yang menampilkan Khalifah Jamaah Muslim Ahmadiyah, Hazrat Mirza Masroor Ahmad (atba).

Kunjungan persahabatan ini menunjukkan kekuatan dialog dan keterlibatan dalam membangun persatuan di antara komunitas agama yang berbeda. Hal ini menciptakan preseden indah untuk kerjasama berkelanjutan, membangun hubungan saling menghormati.

“Terima kasih, pengalaman ini luar biasa. Yang tidak akan pernah saya lupakan adalah rasa kebersamaan di sini. Masuk ke tempat ini terasa seperti masuk ke rumah sendiri. Menyambut tamu sebagai keluarga, tanpa ada pretensi, sungguh luar biasa. Saya sangat terkesan dan berkomitmen untuk memelihara persaudaraan ini.” ujar Bapak Yohanes Kasto sebelum mengakhiri kunjungannya.

Beliau juga menyampaikan bahwa hubungan ini akan terus berlanjut dengan membawa ibu-ibu, pendeta atau pastor gereja berkunjung, berkolaborasi dalam program-program yang saling mendukung.

Di masa depan Yohanes berharap agar mereka benar-benar memahami Ahmadiyah, bukan hanya dari desas-desus, tapi berinteraksi langsung dan bertindak sebagai fasilitator untuk memperbaiki kesalahpahaman sebelum menjadi keyakinan yang tertanam dan kebencian.

Beliau juga sangat senang ketika mendapat Al-quran yang menurutnya bisa digunakan untuk memperdalam pemahaman tentang Islam.

Sedianya waktu yang dialokasikan untuk kunjungan ke Gedung Baitul Afiat adalah satu jam, tetapi mereka sampai 2,5 jam berada di gedung tersebut.

“Padahal kami baru sekali ini bertemu, tapi rasanya seperti sudah kenal bertahun tahun. ” pungkas salah satu tamu.

 

Kontributor: Isye & Ine

Editor: Rahma Roshadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LI Indonesia Update