“Laknat Allah bagi penyuap dan yang menerima suap dalam hukum” (HR Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
Dalam Muawanah, Lajnah turut menjajakan dagangan UMKM hasil olahan sendiri yang dikelola dan dipasarkan di bawah naungan Sekertaris Sanatwadaskari. Tak lupa, Isyaat juga memamerkan karya-karya buku dari Pojok Baca “Fatimah” milik Li Panunggangan Pusat.
Dan sebelum acara berlangsung, kami menerapkan budaya malu menggunakan HP dengan cara pengumpulan HP dalam kotak yang disimpan dan diambil setelah acara selesai. Semua Nashirat dengan suka cita menyerahkan HP mereka. Sebagai reward, satu LI mendapatkan apresiasi atas ketaatannya.
Acara ditutup dengan doa oleh Ketua LI, yang dalam penuturannya menyampaikan, “Apa yang kita lakukan, itulah yang kita sampaikan.” Beliau menekankan pentingnya berusaha sebaik-baiknya melakukan yang terbaik untuk jemaat dan keluarga tercinta.
Setelah selesai, kami melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah. Syukur Alhamdulillah, ba’da Dzuhur kami mendapatkan karunia dengan bergabungnya seorang simpatisan aktif bernama Samiah dalam Jemaat Ahmadiyah, yang dibaiatkan Mubaligh lokal kami didampingi ketua LI serta para Lajnah dan anggota yang hadir. Semoga beliau dapat menjadi Ahmadi Muhlis dan turut serta aktif dalam setiap kegiatan jemaat. Aamiin
Saat sesi kulu jama’ah, saya mengobrol ringan dengan salah satu anak Nashirat yang baru bergabung sebagai mubayiah. Ia bercerita tentang pengalaman barunya sebagai anggota jemaat dan saya bertanya, “Apa yang sudah kamu dapatkan setelah menjadi anggota jemaat?” Dengan antusias, ia menjawab, “Saya mendapatkan nomor Aims dan merasakan kehangatan suasana kekeluargaan yang lebih erat. Sekarang saya bisa turut serta dalam setiap kegiatan tanpa merasa asing lagi.”
Dalam percakapan itu, saya juga menyampaikan, “Jangan ragu atau melihat-lihat ke kanan dan kiri. Fokuslah pada arahan dan bimbingan dari atas. Jika ada kesalahan, bukan jemaatnya yang salah, tapi mungkin ada individu yang melakukan kehilafan.”
Kontributor: Kamila Saida