Official Website Organisasi Perempuan Muslim Ahmadiyah

Berjuang untuk mencapai Akhlak Luhur: Ajaran-Ajaran Islam

Kekuatan-kekuatan anti-Islam berusaha keras untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran-ajaran agama dan tradisi keagamaan. Kekuatan ini berusaha untuk menghabisi ajaran Islam atas nama kebebasan berekspresi dan kebebasan berperilaku. Mereka ingin memainkan peran simpatik dengan cara manis seperti setan sehingga tidak disalahkan karena ‘terpaksa’ untuk menghabisi agama. Tapi kita harus ingat bahwa kebangkitan Islam pada zaman ini adalah tanggung jawab Jemaat Hadhrat Masih Mau’ud as. Dan untuk itu kita harus bekerja keras dan harus mengalami kesulitan juga. Kita tidak harus bertengkar atau berkelahi dengan orang-orang ini, tetapi harus memperlakukan mereka dengan kebijaksanaan.

Saat ini jika kita tunduk pada pendapat mereka (yang anti Islam, baik masyarakat maupun pemerintah) tentang satu pembatasan sebuah ajaran agama kita, maka perlahan-lahan lebih banyak larangan akan mereka terapkan dan hal ini akan berlangsung terus-menerus. Kita harus menekankan pada doa semoga Yang Maha Kuasa memberikan kita keberanian dan kekuatan untuk melawan gerakan-gerakan setan ini dan juga membantu kita. Dan jika kita memegang kebenaran –dan memang begitulah dengan yakin kita katakan-, ​​maka suatu hari mereka akan melihat kesuksesan kita. Adalah ajaran Islam yang pasti menang. (Insya Allah)

Hadhrat Masih Mau’ud as mengatakan di satu tempat,

“Kebenaran memiliki tekad dan keberanian sementara pembohong selalu pengecut. Maka dari itu, seseorang yang hidupnya terlibat dalam pelanggaran dan kekotoran dosa akan selalu takut dan dia tidak mampu bersaing. Tidak seperti orang jujur, ​​seorang pembohong tidak bisa menunjukkan kebenaran dengan berani dan penuh tekad; dan ia tidak dapat memberikan bukti kesuciannya. Renungkanlah urusan duniawi niscaya akan Anda lihat seseorang yang diberikan sarana yang cukup untuk nafkah penghidupannya, ia akan memiliki orang yang iri di sekelilingnya. Semua orang kaya punya orang-orang yang iri di sekitar mereka dan mereka tetap dengan mereka. Sama halnya dengan situasi orang-orang yang beragama.

Setan adalah musuh perbaikan diri. Seseorang harus menjaga catatan perbuatannya agar bersih di depan Allah dan menjaga hubungan yang kuat dengan-Nya. Tetaplah beruaha membuat Allah senang lalu jangan takut kepada siapapun atau merisaukan sesuatupun. Ia harus menahan diri dari tindakan-tindakan yang akan memunculkan murka dengan sendirinya. Dan semua itu tidak bisa terjadi tanpa dukungan yang tidak terlihat dan taufiq dari Allah Ta’ala. Usaha manusia saja tidak dapat membawa hasil yang baik. Selama Allah Ta’ala tidak memberikan karunia-Nya maka tidak ada apapun yang bisa terjadi.

 خُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفًا 

(Surah An-Nisa, 4: 29)

‘Manusia adalah lemah, penuh dengan kesalahan dan dia dikelilingi oleh kesulitan dari segala arah’.

Karena itu, seseorang harus berdoa agar Allah memberikan taufiq (kekuatan, kesempatan dan dorongan) untuk melakukan kebaikan dan membuatnya menjadi penerima berkat karunia-Nya dan dukungan tak terlihat dari-Nya.”

Dengan demikian, kita harus meyakinkan dunia dengan doa-doa. Dan demi dikabulkannya doa, kita harus membuat hubungan yang kuat dengan Allah. Kita harus ingat bahwa agama-agama lain tidaklah untuk selamanya. Agama-agama ini datang tepat pada masanya dulu dan menyediakan keperluan-keperluan pendidikan bagi masa turunnya agama-agama tersebut, dan kemudian selesai. Itulah sebabnya pada kitab-kitab mereka terdapat distorsi dan perubahan dalam jumlah besar.

Share :
Tags :

LI Indonesia Update